SORONG, SUARAPAPUA.com — Thomas Kofiaga dan Pieter Mambrasar (Thopi) mengusung misi meningkatkan pembangunan berkelanjutan di kabupaten Tambrauw melalui pertanian berkontekstual dan keterbukaan informasi kepada masyarakat serta penertiban aparatur sipil negara (ASN) di wilayah kerja.
Pasangan Thopi memiliki enam misi dalam melanjutkan pembangunan di kabupaten Tambrauw ketika terpilih menjadi bupati Tambrauw periode 2024-2029. Sedangkan, visinya adalah terwujudnya masyarakat Tambrauw yang sejahtera, mandiri, berbudaya dan berkelanjutan.
Diwawancarai Suara Papua, Kamis (31/10/2024), pasangan Thopi membeberkan beberapa misinya jika terpilih menjadi bupati, maka akan membuka pertanian sebagai jalan utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat Tambrauw.
Menurutnya, sistem pertanian yang cocok bagi masyarakat Tambrauw adalah pertanian berkontekstual artinya mendorong pertanian berdasarkan potensi di setiap wilayah sehingga tetap menjaga kearifan lokal di wilayah masing-masing.
“Pertanian sebagai jalan utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat di kabupaten Tambrauw. Sistem pertanian berdasarkan potensi dari setiap wilayah yang ada, bukan membawa pola baru dari wilayah lainnya. Contohnya di Kebar ada kacang, rica, di pesisir pantai ada minyak dan pisang. Kita hanya perbaikan akses jalan, menyiapkan mobilitas dan mencari pasaran,” jelas Thomas Kofiaga.
Kata Thomas, jika Allah dan alam semesta mendukungnya, maka akan menjadikan wilayah pesisir sebagai tempat produkasi minyak, sehingga tidak mendatangkan minyak goreng lagi dari luar, tetapi masyarakat Tambrauw konsumsi minyak kelapa dari Tambrauw.
Thomas telah membuktikan hal tersebut dengan menyiapkan mesin produksi minyak dan masyarakat Abun dan lainnya di pesisir sudah sebagian menghasilkan minyak dan sudah dipasarkan ke luar.
“Ada petani saya, orang Yembun yang bisa pakai traktor. Bisa bajak sawah, tanam padi, setelah panen bisa digiling menjadi beras. Kedua, orang Abun bisa produksi minyak kelapa. Mereka sudah bisa jual di supermarket di Manokwari. Kita bangun rumah produksi untuk hasilkan minyak kelapa. Tuhan sayang saya jadi bupati berarti minyak kelapa menjadi minyak goreng. Kita produksi sendiri. Tidak perlu datangkan minyak dari luar,” tutur mantan kepala dinas Pertanian kabupaten Tambrauw periode 2018-2024.
Selain itu, paslon Thopi juga berkomimen terhadap keterbukaan informasi di wilayah pemerintah di kabupaten Tambrauw. Menurutnya, keterbukaan informasi adalah salah satu syarat dalam membangun perubahan dan pembangunan yang berkelanjutan dalam pemerintahan dan masyarakat.
Poin berikutnya, bersinergi menata dan membangun birokrasi pemerintah daerah yang inovatif, kreatif dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, efektif, efisien dan merata serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Kami akan selalu mengumumkan anggaran tahunan pemerintah kabupaten Tambrauw, sehingga masyarakat semua mengetahui dan mengawasinya, sehingga tidak terjadi korupsi dan lainnya,” ujar Thomas.
Selanjutnya, selama ini kita melihat aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga lainnya tidak menetap di lokasi tempat kerja, sehingga pelayanan kepada masyarakat terhambat. Bila pasangan Thopi terpilih menjadi bupati, maka akan menertibkan ASN dengan melakukan pendataan kembali.
“Setiap ASN terima SK di dalamnya ada pernyataan siap ditetapkan di mana saja. Poin itu yang akan dipakai untuk menata kembali ASN dan lainnya agar tetap berada di wilayah dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Pieter Mambrasar, calon wakil bupati.
Kemudian, tambah Pieter, pasangan Thopi akan membuka kantor cabang Capil di Fef dan Kebar, sehingga mempermudah pelayanan kepada masyarakat dan pendataan kembali warga Tambrauw karena masih banyak belum terdata.
“Jika kami terpilih, maka akan membuka cabang Capil di Fef dan Kebar karena sebenarnya DPT di Fef dan Kebar banyak juga, namun belum terdata semua karena kantor Capil jauh di Sausapor. Masyarakat kesulitan akses transportasi dan biaya,” bebernya.
Hal terpenting lainnya dari paslon Thopi dalam misinya adalah pelestarian alam dan lingkungan berkelanjutan serta kearifan lokal. Juga budaya dan masyarakat hukum adat yang tertuang di poin keenam yaitu melestarikan budaya lokal serta mewujudkan pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat hukum adat.
Visi Thomas Kofiaga dan Pieter Mambrasar (Thopi) sebagai calon independen atau perseorangan di kabupaten Tambrauw yakni “Terwujudnya masyarakat Tambrauw yang sejahtera, mandiri, berbudaya dan berkelanjutan”.
Sedangkan, misinya adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing; menumbuhkan perekonomian yang kokoh berbasis lokal, sehingga dapat menumbuhkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat; bersinergi menata dan membangun birokrasi pemerintah daerah yang inovatif, kreatif dalam mewujudkan tata kelola yang bersih dan bebas KKN; membangun penataan ruang dan pemenuhan infrastruktur secara terpadu dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar dalam membuka akses perekonomian; mengelola potensi sumber daya alam, SDM dengan tetap menjaga dan melindungi kelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan; serta melestarikan budaya lokal, mewujudkan pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat hukum adat. [Adv]