Lima pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Deiyai periode 224-2029 berdiri di podium debat publik putaran kedua, Selasa (5/11/2024) sore di aula LPP RRI Nabire, Papua Tengah. (Supplied for SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Debat publik bagi lima pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Deiyai periode 2024-2029 sebagai bagian dari rangkaian kampanye terbuka pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 sukses diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Deiyai.

Setelah sebelumnya sesi pertama pada beberapa waktu lalu, debat publik putaran kedua diadakan dari aula Radio Republik Indonesia (RRI) Nabire, Papua Tengah, Selasa (5/11/2024) sore.

Acara debat publik kedua bertema “Peningkatan pelayanan publik dan penyelesaian masalah sosial, keamanan, dan ketertiban masyarakat kabupaten Deiyai” diikuti para paslon bupati dan wakil bupati kabupaten Deiyai sesuai nomor urut: 1. Ateng Edowai-Demianus Agapa, 2. Petrus Badokapa-Yohanes Adii, 3. Yan Ukago-Stefanus Mote, 4. Melkianus Mote-Ayub Pigome, dan 5. Kornelis Pakage-Bendiktus Pekei.

Dalam pada itu, KPU menghadirkan tiga panelis yaitu Titus Pekei, Laus Deo Calvin Rumayom, dan Melianus Kotouki.

Dimoderatori Lee Maury, acara debat publik kedua berlangsung dalam lima segmen. Yakni pertama pemaparan visi, misi dan program kerja; kedua penajaman visi, misi dan program kerja yang akan dijawab oleh calon bupati; ketiga pendalaman materi debat yang akan dijawab oleh calon wakil bupati; keempat debat diantara para paslon, dan kelima penyampaian pernyataan penutup atau closing statement.

ads

Bagaimana merespons program transmigrasi yang direncanakan presiden Prabowo Subianto sebagaimana ditanyakan calon bupati nomor urut 4 Melkianus Mote, dianggap paling unik dan seru mewarnai jalannya acara debat kali ini.

Baca Juga:  Rayakan HUT ke-28, Penjabat Bupati: Orang Paniai Wajib Cinta Budaya!

Sebelumnya, KPU telah menyelenggarakan debat publik pertama bertema “Transformasi peran pemerintah menuju kabupaten Deiyai yang mandiri, adil, berdaya saing, dan sejahtera”. Kegiatan digelar di aula kantor DPRD kabupaten Deiyai, Sabtu (26/10/2024) lalu.

Debat publik sebagai bagian tak terpisahkan dari tahapan kampanye, harap Yulianus Mote, ketua KPU kabupaten Deiyai, pemaparan masing-masing paslon dapat dicerna dengan baik oleh seluruh masyarakat agar pada hari pemungutan suara tak salah menentukan figur pemimpin lima tahun mendatang. Tentunya lima paslon merupakan putra terbaik Deiyai, keputusannya ada di tangan masyarakat mau memilih siapa diantara mereka.

Baca Juga:  Usai Debat Publik Kedua, Enam Paslon Bupati Dogiyai Siap Kampanye Terbuka

“Debat publik sudah dua kali kami laksanakan. Masyarakat kabupaten Deiyai semoga seluruhnya sudah menyimak apa saja yang disampaikan, baik visi, misi maupun program kerja yang akan dilaksanakan oleh para calon kandidat apabila nanti terpilih pada tanggal 27 November 2024,” kata Yulianus Mote saat diwawancarai usai debat publik kedua.

Seperti dalam sambutannya, ketua KPU tegaskan Pilkada sebagai pesta demokrasi resmi lima tahunan yang merupakan sarana kedaulatan untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota, tentunya merupakan harapan semua pihak agar pada tanggal 27 November 2024 dapat berlangsung dalam situasi aman dan lancar. Entah siapapun yang nanti terpilih, semua berjiwa besar menerimanya, sebab kelima pasangan calon ini mempunyai cita-cita yang sama yaitu mewujudkan kabupaten Deiyai ke arah yang lebih baik.

“Masyarakat harus menggunakan hak pilih untuk menentukan suara hatinya tanpa paksaan siapapun dan unsur tertentu. Dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak tentunya sangat kami harapkan agar Pilkada serentak tahun 2024 sukses hingga tahapan final nanti,” tuturnya.

Baca Juga:  Mau Tancap Tapal Batas, Tiga Pemkab Bersama Pemprov dan MRP PT Diundang ke Wakiya

KPU juga mengimbau segenap masyarakat kabupaten Deiyai tetap mendukung Pilkada terlaksana dengan aman dan lancar. Setiap pemilih diminta gunakan hak politik dengan baik dan dalam situasi tenang menentukan pilihannya.

“Itu harapan dari semua orang sebagai warga negara yang baik,” imbuh Mote.

Tampak hadir di debat publik kedua ini dua komisioner KPU Papua Tengah, Sepo Nawipa dan Octovianus Takimai. Juga, penjabat bupati Elimelek Edowai, Kapolres Deiyai AKBP I Made Swastika, lima komisioner KPU, tiga komisioner Bawaslu, serta para pimpinan parpol pendukung, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, organisasi kemasyarakatan, dan tamu undangan.

Selama lebih dua jam acara debat publik, tercatat 50 orang pendukung kelima paslon hadir memenuhi ruangan aula RRI Nabire.

Bagi yang tak sempat hadir, jalannya debat kandidat tersebut disaksikan melalui live streaming di kanal YouTube KPU Deiyai dan Tribal Papua sebagai event organizer. []

Artikel sebelumnyaMempersoalkan Transmigrasi di Tanah Papua
Artikel berikutnyaTerhadap Putusan KPU PBD, AFU Siap Tempuh Jalur Hukum