Calon bupati Nabire nomor 1, Martinus Adii ditandu sejumlah pemuda kampung Mosan, distrik Napan, kabupaten Nabire, Papua Tengah, Sabtu (16/11/2024) siang. (Dok. Tim Media MA’AS)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Meski super sibuk jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, calon bupati kabupaten Nabire nomor urut 1 masih menyempatkan diri menyambangi warga masyarakat di berbagai tempat. Distrik Wapoga, salah satunya.

Untuk menuju ke distrik Wapoga, tak ada pilihan lain, kecuali harus menggunakan transportasi laut. Perjalanannya dimulai dari pelabuhan Logpon, Samabusa, distrik Teluk Kimi, Nabire, Papua Tengah, Sabtu (16/11/2024) pagi.

Rombongan yang dipimpin calon bupati Martinus Adii menuju distrik Napan dan Wapoga menggunakan 12 speedboat melintasi perairan Teluk Cenderawasih. Ombak di laut utara cukup besar, mengguncang perahu kami. Namun, semangat tetap terjaga.

Setelah sekitar 40 menit berlayar menyusuri Teluk Sarera, rombongan tiba di pulau Napan, tepatnya di kampung Mosan. Sambutan masyarakat di sana begitu meriah. Dengan tarian tradisional khas setempat, calon bupati Nabire Martinus Adii ditandu warga dengan penuh semangat dan antusias. Kehadirannya disambut dengan nyanyian adat dan senyuman hangat, memperlihatkan penghormatan yang luar biasa.

Kemeriahan tersebut sangat kontras tatkala menerima rombongan pasangan calon (paslon) lain yang tiba sebelumnya. Tak terlihatnya antusiasme serupa dari masyarakat Mosan menjadi bukti nyata bahwa dukungan terhadap Martinus Adii sangatlah besar di kabupaten ini.

ads
Baca Juga:  Temuan Sementara Dugaan Pelanggaran Netralitas dalam Pilkada 2024 di Tanah Papua

Selepas pertemuan singkat, rombongan calon bupati nomor urut 1 melanjutkan perjalanan menuju distrik Wapoga, tepatnya kampung Kamarisano. Kampung ini terletak di perbatasan kabupaten Nabire dan kabupaten Waropen.

Saat tiba di Kamarisano, tim disuguhi keramahan warga setempat. Makan malam di rumah warga terasa begitu akrab, diiringi berbagai cerita mengenai kehidupan mereka di daerah perbatasan.

Keesokan paginya, segera setelah mandi di rumah warga kampung Waropen dan sarapan bersama, rombongan memulai perjalanan pulang ke Nabire.

Hari Minggu, 17 November 2024, menjadi akhir dari kunjungan penuh makna ini.

Perjalanan tersebut tak hanya menguatkan hubungan masyarakat dengan pemimpinnya, tetapi juga menjadi bukti nyata Martinus Adii diterima dengan tangan terbuka di setiap penjuru Nabire. Dan, bersama calon wakil bupati Agus Suprayitno telah mendapat tempat di hati pemilik suara yang merindukan perubahan dalam segala aspek kehidupan di pusat ibu kota provinsi Papua Tengah ini.

Baca Juga:  Petronela Krenak Berpotensi Menjadi Bupati Perempuan Pertama di Provinsi Papua Barat Daya

Berbagi Cerita

Malam yang penuh semangat di distrik Wapoga, Martinus Adii bersama ibu dan tim suksesnya tiba di ibu kota distrik, Kamarisano. Kehadiran mereka disambut hangat masyarakat setempat yang memenuhi area pertemuan dengan antusiasme luar biasa.

Warga saat itu membawa obor, menyalakan lampu, dan menyanyikan lagu-lagu dukungan sebagai tanda semangat untuk perubahan dan harapan baru di kabupaten Nabire.

Dalam pidatonya, Martinus Adii menyampaikan pesan-pesan penuh motivasi. Ia mengajak masyarakat tetap pentingnya persatuan, kerja sama, dan semangat membangun Nabire dari pelosok ke kota.

“Perjuangan kita adalah untuk semua lapisan masyarakat Nabire, dari anak-anak, mama-mama pasar, hingga para petani dan nelayan. Kemenangan besok adalah milik kita bersama,” ujarnya dengan suara lantang.

Ibu Martinus, sosok yang sederhana namun penuh kasih, turut memberikan pesan kebersamaan. Ia akui pentingnya peran keluarga dalam mendukung perjuangan seorang pemimpin.

Baca Juga:  Sekda Intan Jaya Tutup Diklat Prajabatan dan Orientasi PPPK

“Saya percaya, dengan doa dan kerja keras, Tuhan akan menyertai langkah kita menuju perubahan,” kata ibu Martinus disambut tepuk tangan meriah.

Kegiatan malam itu juga diisi dengan diskusi bersama masyarakat. Mama-mama pasar mengungkapkan harapan mereka akan kesejahteraan ekonomi. Para pemuda menyuarakan keinginan untuk fasilitas olahraga dan pendidikan yang lebih baik. Martinus mendengarkan semua itu dengan saksama, mencatat, dan berjanji untuk memperjuangkan aspirasi mereka.

Kini, sisa 10 hari menuju 27 November 2024, semakin terasa mendebarkan. Dukungan masyarakat Nabire terlihat jelas dari semangat yang terus menguat, baliho yang terpampang di setiap sudut, hingga doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dari Goni hingga Kamarisano di kawasan pesisir dan kepulauan serta Dipa dan Menou di wilayah pegunungan Nabire.

Kemenangan bagi Martinus Adii dan Agus Suprayitno tak hanya menjadi mimpi, tetapi sudah ada di depan mata. Nabire siap menyongsong pemimpin baru yang membawa harapan dan perubahan nyata. [*/Adv]

Artikel sebelumnyaKomunitas Kaum Awam Katolik Papua: Tuhan, Kita Punya Uskup Sudah Jual Tanah!
Artikel berikutnyaMengenang Willem Kiryar, Personel Mambesak Pencipta Lagu ‘Mu Man Minggil’