SORONG, SUARAPAPUA.com — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) umumkan duka nasional atas meninggalnya dua orang anggota TPNPB. Keduanya meninggal dunia karena menderita sakit.
Dalam laporan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma yang diteruskan Jubir TPNPB, Sebby Sambom dalam siaran pers 18 November 2024 menerangkan, Inginggen Gwijangge, anggota TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dari Kompi C Batalion Pintu telah meninggal dunia.
Sebby menjelaskan, Inginggen Gwijangge secara resmi menjadi anggota TPNPB pada tahun 2017 dan menjadi penembak jitu (sniper).
“Inginggen Gwijangge memutuskan bergabung bersama TPNPB sejak 2017 dan di saat itu ia dilatih bersama pasukan TPNPB Kodap III dari Kompi C untuk bisa bongkar senjata dan masuk sebagai seorang penembak jitu selama perang antara TPNPB dan militer Indonesia terjadi di Ndugama sejak 2019 sampai 2024 dan terlibat dalam pengamanan kapten Philips Mark Mehrtens yang disandera oleh pasukan TPNPB Kodap III sejak tahun 2023 lalu,” jelasnya dalam rilis tersebut.
Kata Sebby, sebelum meninggal, Inginggen Gwijangge memustuskan ke Wamena untuk menjalankan misi khusus.
“Dan selama terjadinya perang dia memutuskan untuk ke Wamewa dalam misi intelijen, namun selama di Wamena ia mulai jatuh sakit sejak Oktober lalu dan akhirnya meninggal dunia pada hari Kamis, 14 November 2024 dan telah dimakamkan secara militer sebagai pejuang kemerdekaan bangsa Papua yang gigih dalam medan perang,” urainya.
Sebby juga menyampaikan kabar duka lain setelah mendapatkan laporan singkat yang dikirim pasukan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel di hari yang sama.
“Kami telah kehilangan seorang pejuang sejati dari Batalion Yentalipky jabatan sebagai wakil batalion dan dia meninggal dunia karena sakit.” []