JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tak sia-sia keikutsertaan siswa-siswi Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Aweidabi Deiyai di ajang Festival Keagamaan dan Lomba Akademik antar SMAK se-Papua tahun 2024. Lima juara diraih dan mereka bawa pulang medali ke Deiyai.
Perwakilan SMAK Aweidabi Deiyai tampil mengesankan di beberapa mata lomba yang diikutinya. Luar biasa dengan hasil yang diraihnya, yakni juara satu lomba bertutur Kitab Suci, juara satu lomba cerdas cermat Alkitab (CCA), juara dua lomba nyanyian Mazmur, juara dua lomba Paduan Suara, dan juara favorit lomba pidato Bahasa Indonesia.
Anton Badii, kepala SMAK Aweidabi Deiyai, mengaku bersyukur atas prestasi luar biasa yang baru saja ditorehkan anak-anak didiknya di Merauke, ibu kota provinsi Papua Selatan.
“Puji syukur karena beberapa medali telah diraih oleh siswa-siswi SMAK Aweidabi Deiyai. Kami sangat puas,” kata Anton melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/11/2024).
Diakuinya, siswa-siswi SMAK Aweidabi Deiyai turut tampil dalam festival dan lomba yang dilaksanakan selama tiga hari, 15-17 November 2024 di kabupaten Merauke.
“Kami datang kosong, dan pulang ada isinya. Tuhan sungguh baik. Karena itu, marilah kita bersama-sama bangunkan kebersamaan ini agar dapat bermanfaat bagi kami hanya untuk kemuliaan nama Tuhan,” ucap Anton Badii.
Hasil yang diraih dari masing-masing mata lomba yang diikuti perwakilan SMAK Aweidabi Deiyai, antara lain juara satu lomba bertutur Kitab Suci atas nama Veronika Ukago, juara satu lomba cerdas cermat Alkitab atas nama Fredrik E. Pekei, Gabriel Giyai, dan Makarius Tebai; juara tiga lomba nyanyian Mazmur atas nama Jeklin Bonaventura Edowai, dan juara favorit lomba pidato Bahasa Indonesia atas nama Jhon B. Mote.
Sedangkan juara dua lomba Paduan Suara yang disabet SMAK Aweidabi Deiyai menurunkan personil: Natalia Doo, Yulianto Douw, Mikael Madai, Marselino Madai, Jhon B. Mote, Maria Pekei, Fransina Pekei, Jeklin Bonaventura Edowai, Minda Mote, Apelida Tekege, Jhon Kayame, Michael Cawa, dengan dirigen ibu guru Veronika Adii.
Agustian Tatogo, salah satu guru SMAK Aweidabi Deiyai, yakin, sejumlah medali yang diraih siswa-siswinya turut memacu semangat belajar demi menggapai cita-cita mereka di masa depan.
“Sekolah Menengah Agama Katolik Aweidabi Deiyai menorehkan hasil menggembirakan pada ajang festival dan lomba peserta didik antar SMAK se-Tanah Papua di Merauke. Semoga kedepan, SMAK Aweidabi Deiyai sebagai wadah pencetak SDM unggul,” ucap Tatogo.
Selain SMAK Aweidabi Deiyai, tujuh SMAK lainnya turut berpartisipasi dalam ajang itu. Diantaranya SMAK St. Yohanes Don Bosco Merauke, SMAK St. Antonius Padua Badee, SMAK Seminari St. Yohanes Penginjil Asmat, SMAK Santa Maria Boven Digoel, SMAK St. Ignatius Timika, SMAK Seminari St. Fransiskus Asisi Jayapura, dan SMAK Negeri Keerom.
Kegiatan tersebut dibuka resmi Fidelis Nggol, kepala biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Papua Selatan, Jumat (15/11/2024) malam.
Pada pembukaan kegiatan, Fidelis Nggol membacakan sambutan tertulis penjabat gubernur Papua Selatan, Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi yang menyebutkan festival keagamaan dan lomba akademik antar SMAK se-Papua bertujuan untuk menumbuhkembangkan iman dan meningkatkan prestasi akademik peserta didik, sekaligus memperkenalkan dan mempromosikan SMAK kepada gereja, pemerintah dan masyarakat Katolik di Tanah Papua.
Untuk itu, sekolah Katolik harus terus berkarya dan membangun kualitas peserta didiknya. Keberadaan SMAK juga perlu mendapatkan perhatian dari seluruh stakeholders baik gereja, pemerintah maupun masyarakat untuk terus melakukan pembinaan bagi peserta didik agar semakin berprestasi dan berkarakter yang tentunya didukung dengan peningkatan prestasi dan kompetensi tenaga pendidik.
Fidel juga minta perbanyak promosi SMAK lewat berbagai kegiatan agar sekolah-sekolah Katolik yang ada di delapan kabupaten atau empat keuskupan di Tanah Papua betul-betul dikenal masyarakat luas.
“Karena di situlah terbentuk awam-awam Katolik kita, sehingga apa yang diharapkan di 2045 yang merupakan tahun emas anak-anak ini bisa bersaing dengan siapa saja dan kapan saja.”
Diakuinya, dahulu sekolah-sekolah Katolik mengalami kemajuan yang sangat pesat hingga hasilnya banyak pejabat masa kini didikannya sebagai kebanggaan tersendiri bahwa mereka adalah kader terbaik binaan sekolah Katolik.
Tentu saja tak beda jauh dengan sekolah-sekolah lainnya, yang minim fasilitas penunjang dan kesulitan transportasi, tetapi kesetiaan untuk membentuk karakter anak-anak Papua sungguh sangat luar biasa.
“Sekolah Katolik merupakan sekolah yang selalu bersaing dengan sekolah-sekolah ternama dan sukses mencetak kader-kader bangsa saat ini. Saya berharap, sekolah Katolik terus berdedikasi, berkarya dan terus membangun dengan hati,” tutup Fidelis.
Kegiatan festival keagamaan dan lomba akademik itu diadakan dalam rangka perwujudan visi SMAK yaitu mewujudkan SMAK yang unggul, berkarakter, kompetitif, beriman, berilmu, berbudaya dan cakap teknologi. []