JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menghimbau kepada TPNPB di XXXVI Komando Daerah Pertahanan (Kodap) di seluruh tanah Papua, rakyat bangsa Papua, diplomat dan seluruh pejuang Papua Merdeka untuk merayakan Hut Kemerdekaan sebagai embrio bangsa Papua pada 1 Desember 2024.
Pernyataan itu disampaikan Sebby Sambom, Jubir TPNPB atas nama Pangilma Tertinggi TPNPB – Organisasi Papua Merdeka (OPM), Jenderal Goliat Tabuni dalam pernyataannya pada 30 November 2024.
“Pada tanggal 1 Desember merupakan hari kemerdekaan bangsa Papua melalui pemenuhan semua syarat-syarat pendirian sebuah negera. Maka kami atas nama Panglima tertinggi TPNPB Organisai Papua Merdeka menghimbau kepada kita semua untuk tetap merayakan hari kemerdekaan kami bangsa Papua.”
“Jadi dengan tidak mengurangi semangat, tahun ini juga tetap akan kita rayakan sebagaimana biasanya dilakukan di setiap markas-markas komando dengan upacara militer resmi,” jelas Sebby Sambom, Jubir TPNPB dalam pernyataannya pada 30 November 2024.
Sementara kata Sambom, perayaan Hut bangsa Papua di tempat lain bisa dilakukan dalam bentuk apa saja yang disepakati bersama oleh semua komponen rakyat Papua.
“Ini kita punya kewajiban untuk menghargai hak kami untuk merdeka. Kemerdekaan akan tetap kami wujudkan.”
“Kami dalam kesempatan ini sampaikan bahwa pendudukan Indonesia di Papua masih illegal, karena pembentukan kemerdekaan Papua pada 1 Desember berdasakan piagam PBB untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa-bangsa jajahan di seluruh dunia. Oleh karena itu hal itu sah dan dijamin hukum internasional,” tukas Sambom.
Ia serukan kepada rakyat dan pejuang Papua untuk tetap semangat dan tetap merayakan 1 Desember sebagai hari kemerdekaan.
“Soal kapan diakui itu akan terwujud melalui perjuangan kita semua, baik melalui lobi, kampanye dan melalui perjuangan di lapangan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sambom juga menegaskan bahwa pihak tegas menolak program Jakarta untuk mendatangkan transmigrasi ke tanah Papua.
“Kami juga menolak program transmigrasi ke tanah Papua. Rakyat Papua hentikan sikap tunduk terhadap kebijakan Jakarta, tetapi siap untuk tetap lawan. Pemuda Papua siapkan diri untuk melakukan revolusi total dalam waktu dekat,” tukasnya.
Hal itu dikatan Sambom karena pendudukan Indonesia di Papua adalah illegal, sehingga harus berjuang dan keluarkan Indonesia dari tanah Papua yang aneksasi secara illegal,” pungkasnya.