JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kali Kopi Timika menyatakan telah menembak mati satu Anggota TNI di atas Helikopter milik TNI di Distrik Hoya Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada, Selasa (26/11/2024).
Selain itu, penembakan itu mengenai dua anggota TNI lainnya dan mengenai helicopter, namun helikpter tersebut mendarat dengan baik di bandara udara Lanud Yohanis Kapiyau (YKU) Mimika.
Diketahui helikopter yang menerbangkan anggota TNI tersebut adalah Helikopter Caracal 2213 TNI AU yang terdaftar dengan nomor registrasi H2213.
Pernyataan itu disampaikan Sebby Sambom dari Manajemen Markas Pusat TPNPB Organisai Papua Merdeka (OPM) sebagaimana laporan yang diterimanya dari TPNPB Kali Kopi Timika pada 30 November 2024 sekitar pukul 18.30 WP..
Sambom mengaku pihak TPNPB Kali Kopi bertanggung jawab atas aksi penembakan itu.
“TPNPB Kali Kopi Timika siap bertanggung jawab atas penembakan aparat militer pemerintah Indonesia di distrik Hoya, Kabupaten Mimika pada hari Selasa, 26 November 2024,” kata Sambom.
Sambom mengatakan, dari penembakan itu satu anggota TNI meninggal dunia, sementara dua anggota TNI lainnya mengalami luka tembak.
“Dalam sejarah perjuangan bangsa Papua, pasukan TPNPB mampu tembak anggota TNI di dalam helicopter dan berhasil menembak helicopter milik TNI. Peristiwa ini telah di konfirmasi bahwa benar, dan sebelumnya Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah terima laporan dari Papua Inteligent Service [PIS] TPNPB bahwa mereka berhasil tembak anggota TNI dan helikopter, dan kemudian di konfirmasi bahwa benar dan pilotnya telah gugur di hutan Papua,” ujar Sambom.
Akibat dari aksi itu kata Sebby, sebagaimana laporan dari TPNPB Kali Kopi, seluruh masyarakat di kampung Jinoni, Distrik Hoya, Kabupaten Mimika telah mengungsikan diri ke hutan akibat serangan balasan yang dilakukan parat TNI menggunakan empat unit helikopter dalam melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB.
“Dalam misi pengejaran, aparat TNI telah melakukan penembakan ke pemukiman warga masyarakat di seluruh kampung Jinoni, Distrik Hoya dan terjadi pengungsian secara besar-besar. Bahkan masyarakat setempat tdak bisa mengikuti pemilihan kepala daerah karena telah mengungsi ke hutan akibat serangan aparat TNI dari udara,” tukas Sambom.
Belakangan diketahui bahwa, dua personel TNI AU yang tertembak masing-masing bernama Letda Pnb Marsa Fuad dan Pratu Wisadang. Dua anggota tersebut terkena rekoset, yang mana telah dievakuasi ke RSUD Timika. Kondisi kedua anggota tersebut diketahui dalam keadaan sadar penuh dan hemodinamik stabil.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait aksi penembakan tersebut.