JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan dari anggota TPNPB Kodap Kali Kopi Timika pada, Minggu (1/12/2024) pukul 12.00 WP bahwa aparat TNI sedang melakukan penyerangan udara dengan membombardir Kampung Jinoni Distrik Hoya, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Selain itu TPNPB mengklarifikasi pernyataan sebelumnya yang menyatakan bahwa penembakan terhadap tiga anggota TNI pada 26 November 2024 itu dilakukan pihak TPNPB Kali Kopi.
Kata Sambom, penembakan yang mengakibatkan dua anggota TNI mengalami luka-luka dan satu orang lainnya tewas dan jatuh dari Helikopter dalam penyerangan pada 26 November 2024 di Kampung Jinoni bukan dilakukan oleh anggota TPNPB Kali Kopi.
“Kami TPNPB Kodap Kali Kopi Timika tidak bertanggung jawab dan penembakan tersebut dilakukan di luar Komando kami,” tukas Sambom sebagaimana laporan yang diterimanya dari Kodap Kali Kopi Mimika, Papua Tengah.
Ia lalu meminta kepada komunikasi lokal, nasional dan internasioanl untuk bekerja sama membantu kembalikan pengungsi warga sipil yang telah mengungsi sejak tanggal 26 November 2024 ke kampong mereka.
Berikut pernyataan sikap Kodap Kali Kopi;
- TPNPB Kodap Kali Kopi Timika belum ada rencana melakukan penyerangan terhadap Militer Pemerintah Indonesia dalam bulan ini.
- Saat terjadi penembakan, TPNPB Kodap Kali Kopi Timika masih melakukan pembenahan struktur Panglima Daerah mengantikan Jendral Kelly Kwalik.
- Saat terjadi penembakan, TPNPB Kodap Kali Kopi bersama dan seluruh Batalion TPNPB sedang menyelesaikan pembenahan struktur Kodap dan kembali ke batalion masing-masing.
- TPNPB masih melakukan penyelidikan terhadap seluruh pasukan TPNPB Kodap Kali Kopi atas penembakan yang mengakibatkan dua anggota TNI mengalami luka tembak dan satu orang lainnya meninggal dunia.
“Memang dalam laporan PIS TPNPB mengatakan bahwa aksi penembakan terhadap Helikopter Militer Indonesia di Kampung Jinoni, Distrik Hoya, Kabupaten Mimika dilakukan oleh anggota TPNPB. Namun, belum diketahui penanggung jawabnya dari Batalion atau Kodap. Sebab, penembakan tersebut dilakukan secara tiba-tiba,” jelas Sambom.
Oleh sebab itu, TPNPB mendesak pihak TNI mengosongkan diri dari wilayah pemukiman warga masyarakat Kampung Jinoni, karena yang menjadi sasaran adalah masyarakat sipil yang tidak tahu apa-apa terkait penembakan itu.
Terkait pemberitaan ini, belum ada konfirmasi dari pihak TNI di Papua maupun Pusat.