Dari Asrama Papua Kamasan 1 Yogyakarta Massa aksi berjumlah 188 orang. Pukul 10.20 koordinator keamanan melakukan sweeping kepada massa aksi yang datang dari berbagai tempat menuju Asrama Papua, Kamasan 1 Yogyakarta, dengan memeriksa semua barang bawaan.
Terutama tas, HP, bendera Bintang Kejora, senjata tajam, identitas dsb. Massa aksi mulai keluar dari asrama Kamasan pada pukul 10.40 dengan berorasi. Setalah di depan pintu 12 orang yang diduga aparat berpakaian preman duduk memantau serta mengambil video dan foto.
Massa aksi ketika depan jalan dan sejumlah aparat berpakaian perman mulai bertambah banyak jumlahnya
Ketika itu ada kendaraan polisi dengan plat 1010-28 dan 2901-28, di mana anggota polisi sekitar 30 orang berdiri di depan jalan raya yang berhadapan dengan pintu gerbang asrama mahasiswa Papua. Sementara di jalan Miliran (Belakang Asrama) ada 6 aparat polisi dan yang diduga intel 4 orang.
Pukul 10.44 di gang Gajah ada 2 orang polisi, 4 intel mulai mengikuti massa aksi dari belakang mulai mengawal keluar. Depan SPBU ada 2 Intel dan polisi ambil foto dan video. Sepanjang gang ada 2 sampai 3 orang polisi memantau massa aksi sembari mengambil dokumentasi baik dalam bentuk video dan foto di depan toko Milda Jl. Kusumanegara Yogyakarta.
Pertigaan Lampu Merah Pertama depan Makam Pahlawan Jln. Kusumanegara Pertigaan lampu merah pertama, diperkirakan 200-an personil polisi yang memblokade/blokir jalan sedangkan depan Toko Cat Warna Abadi Kusumanegara belasan orang dari Macan Kota.
Pada pukul 10.58 sampai lampu merah massa aksi di hadang oleh Polisi. Disamping kiri – kanan polisi serta gabungan dengan pasukan Macan Kota berdiri mengelilingi. Kemudian Koordinator Humas bernegosiasi dengan pihak kepolisian.
Selama negosiasi berlangsung sejumlah Intel dan polisi berpakaian preman mengambil foto dan video. Ada juga satu orang yang diduga intel ikut dari Asrama Papua Kamasan sampai depan makam pahlawan mengambil foto dan video dengan berpakaian Gojek.
Pada saat negosiasi, pihak-pihak yang diduga Intel menerbangkan kamera drone berdurasi 20 menit di udara.
Pukul 11.12 saat masa aksi membuat lingkaran, banyak orang, termasuk polisi mulai bertambah serta pasukan Macan Kota berkumpul dengan polisi di samping massa aksi. Mereka mulai mengambil video dan foto di waktu yang sama.
Saat massa aksi berorasi di Jl. Kesumanegara, ada wartawan Agence France-Presse ( AFP ) yang mengambil foto dan video. Pada pukul 11.19, Koordinator Humas mahasiswa mulai kembali bernegosiasi.
Sedangkan, belakang gedung keuangan Jl. Kesuma Negara ada 4 mobil Brimob dan 1 Pasukan Brimob yang siap siaga dengan peralatan lengkap. Pukul 11.44 disaat bersamaan juga sejumlah Intel ambil video dan foto.
Saat massa aksi duduk di Pertigaan lampu merah Jl. kusumanegara tepatnya di depan makam pahlawan ada sekitar 2 massa aksi melakukan orasi politik. Disaat yang bersamaan, massa aksi kembali dihadang, lalu Koord. Humas melakukan negosasi berulang kali dari pukul 12.49-13.00 dan kembali dilakukan pada pikul 13.25 dengan pihak kepolisian.
Lalu pukul 13. 38 LBH tiba bersama massa aksi lalu Humas dan LBH berdiskusi untuk mencari solusi agar polisi mau membuka jalan agar massa aksi dapat tiba di titik aksi Nol Km. Di saat bersamaan perangkat aksi; Korlap dan Kordum mengisi Surat Kuasa Hukum.
LBH bersama Hummas kembali bernegosiasi pukul 14.47. Pada pukul 15.00 di Jl. Kusumanegara, depan makam pahlawan massa aksi melakukan orasi dan yel – yel, ada negosiasi dengan pihak kepolisian dan Intelkam yang ketiga kalinya. Pukul 15.35 Hampir bentrok antara polisi dengan masa aksi sehingga koord. humas bersama LBH selama 20 menit bernegosiasi. Pukul 15. 55 LBH dan Koord. Humas kembali ke lampu merah dan bergabung bersama massa aksi.
Pembacaan pernyataan sikap 7 wilayah adat, organisasi serta Pro Demokrasi (yang terdiri dari individu) setelah melakukan orasi politik dilanjutkan dengan membacakan pernyataan sikap politik pukul 16.08-16.19, banyak pihak intelkan dan gabungan Macan Kota yang ambil foto dan video. Dari yang sudah ada, ada penambahan Ormas Reaksioner 3 orang dari aksi tandingan dari Nol. KM.
Represifitas Oleh Pihak Polda dan Gabungan Pasukan Macan Kota Setelah membacakan pernyataan sikap politik, massa aksi melakukan long march dari makam pahlawan menuju Asrama Papua Kamasan 1 Yogyakarta.
Pada pukul 17.30 terjadi represif antara kepolisian gabungan pasukan Macan Kota dengan massa aksi sesudah melewati SPBU yang berhadapan dengan Bank BRI di Jl. Kesuma Negara. Karena pihak kepolisian menuduh massa aksi telah mengibarkan bendera Bintang Kejora. Lalu respon dari pihak kepolisian dan gabungan pasukan Macan Kota menerobos massa aksi secara paksa serta melakukan pemukulan terhadap massa aksi yang berjalan menuju Asrama Papua Kamasan 1 Yogyakarta.
Kemudian massa aksi melakukan perlawanan atas tindakan kekerasan gabungan pihak kepolisian yang dengan anggota Macan Kota.
Di saat itu, terjadinya penangkapan Melki, salah satu mahasiswa Papua – disaat yang sama ketika bentro antara massa aksi dengan aparat gabungan pihak kepolisian (Polisi dan Brimob) yang bergandengan tangan dengan pasukan Macan Kota melakukan penculikan mahasiswa atas nama Melki tepat pada pukul 17.35-17.40.
Massa Aksi di dalam Asrama Papua Kamasan, massa aksi masuk dalam Asrama Mahasiswa Papua Kamasan 1 Yogyakarta pada pukul 17.48. Di waktu yang sama, Satuan Kepolisian, Brimob, Intel Kodim , Gabungan Pasukan Macan Kota memblokade jalan sepanjang asrama Papua, baik di depan maupun di belakang Asrama Papua.
Lalu pihak kepolisian minta negosiasi dengan massa aksi, terutatam kepada AMP dan FRI-WP. Lalu massa aksi hubungi LBH untuk bantuan hukum, sekaligus negosiasi terkait keberadaan aparat Kepolisian dan aparat gabungan pasukan Macan Kota yang berada di depan dan belakang asrama mahaiswa Papua, Kamasan.
Setelah LBH melakukan negosiasi pada pukul 19.40. Satuan Kepolisian serta gabungan Macan Kota mundur dan bubar dari depan dan belakang Asrama Papua pukul 19.46 Wit.