SORONG, SUARAPAPUA.com — Laporan pengungsian ratusan warga di kampung Bamuswaiman, distrik Bamusbama dan kampung Banfot, distrik Fef, kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, dibantah Kapolres Tambrauw, AKBP Aries Dwi Cahyanto.
Kapolres Tambrauw tegaskan tidak ada pengungsi pasca insiden yang terjadi di distrik Bamusbama baru-baru ini.
Saat dikonfirmasi Suara Papua, Minggu (8/12/2024), Kapolres AKBP Aries Dwi Cahyanto membantah laporan warga tersebut. Kata Kapolres, tidak ada warga sipil yang mengungsi ke hutan.
Jika ada laporan warga mengungsi, Kapolres Tambrauw bilang itu berita bohong
“Itu hoaks, mas,” jawab Kapolres Tambrauw melalui pesan WhatsApp.
Kapolres menyatakan, saat ini kondisi aman dan kondusif serta terkendali. Pihak keamanan terus melakukan patrol rutin untuk menjamin keamanan masyarakat di kabupaten Tambrauw.
“Kemarin saya dan pak Kapolda Papua Barat Daya baru dari sana. Fakta lapangan, masyarakat beraktivitas seperti biasa setiap hari berkebun, bertani dan lainnya,” jelas AKBP Aries Dwi Cahyanto.
Terkait kabar yang beredar, Kapolres Tambrauw mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum terverifikasi.
“Mari bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di kabupaten Tambrauw tetap aman dan kondusif,” ajak Aries.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan warga, sedikitnya 106 warga sipil dari kampung Banfot, distrik Fef dan kampung Bamuswaiman, distrik Bamusbama, kabupaten Tambrauw, provinsi Papua Barat Daya, dilaporkan telah mengungsi pasca penembakan dan pembakaran kantor distrik Bamusbama. []