ADVERTORIALPedagang di Sepanjang Jalan Hom-Hom Ditertibkan untuk Kembali Berjualan di Pasar Potikelek

Pedagang di Sepanjang Jalan Hom-Hom Ditertibkan untuk Kembali Berjualan di Pasar Potikelek

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mengadakan Kolaborasi dengan KNPI dalam menertibkan para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Hom-hom Kota Wamena pada, Rabu (19/03/24).

Sebelum mengesekusi penertiban tersebut Pemerintah dalam hal ini Kepala Dinas Perhubungan Yudha D. Dabi, S.Sos, Kepala Dinas Perindag Lukas Kosay, Kepala Satpol PP Rustam Haji, Kepala Distrik Wamena Kota, Kelurahan Wamena kota, Ketua KNPI Unas G. Tabuni beserta Staf masing-masing mengadakan Rapat terkait Penertiban Pedagang.

Baca Juga:  Ini Pesan Bupati Dalam Kunjungannya di Panti Asuhan di Kabupaten Jayawijaya

Hal ini dilakukan karena maraknya penjualan pinang di sepanjang Jalan Hom-hom yang bukan merupakan tempat berjualan. Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sudah memberikan tempat untuk para pedagang menjual di Pasar Putikelek.

Beberapa waktu belakang ini, terlihat banyak pedagang yang membuat lapak tanpa seijin Pemerintah, untuk itu Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Bersama KNPI melakukan tindakan tegas untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan memberikan arahan agar seluruh Pedagang di sepanjang Jalan Hom-hom dengan sukarela membongkar lapaknya masing-masing dan diharapkan dapat kembali berjualan di Pasar Putikelek.

Baca Juga:  Kwartir Cabang Jayawijaya Mengadakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan

Pembongkaran Lapak dibantu oleh Satuan Gabungan diantaranya Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Anggota KNPI.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Duka Nasional, TPNPB: Perjuangan Daud Yiginap Lokmbere Harus Diteruskan Generasi Papua

0
“Kepergian Jenderal Daud Lokmbere meninggalkan luka mendalam, tetapi juga menyematkan tanggungjawab besar kepada generasi muda Papua untuk melanjutkan perjuangan demi keadilan, hak asasi manusia, dan hak kemerdekaan bagi bangsa Papua,” ujar Sebby.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.