Pemain Persipura Jayapura saat selebrasi usai cetak gol ke gawang lawan di stadion Mandala, kota Jayapura, Papua. (Instagram @persipurapapua1963)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Persipura Jayapura kandas di urutan kelima klasemen sementara grup 3 kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025 yang kini menyisakan satu laga saja. Itu artinya tim berjuluk Mutiara Hitam gagal melaju ke babak 8 besar, lantaran kalah koleksi poin untuk mengejar empat pesaingnya yakni Persipal Palu, Deltras FC Sidoarjo, Persibo Bojonegoro, dan Persela Lamongan sebagai juara grup 3.

Persela lebih dulu memastikan sebagai wakil grup 3 lolos ke babak 8 besar. Satu tiket untuk mendampingi juara grup dengan mengoleksi 26 poin itu diperebutkan Persibo dengan 23 poin, Persipal dengan 22 poin, ataukah akan digenggam Deltras yang sejauh ini 22 poin. Tergantung dari hasil laga terakhir pada 11 Januari mendatang.

Sambil itu kesebelasan lainnya, termasuk Persipura, harus berjuang melewati babak play-off degradasi yang rencananya digelar pada Februari mendatang. Jika menang, tentu pada musim depan kembali tampil di kompetisi Liga 2.

Tentu saja ini satu rintangan tersendiri bagi Boaz Solossa dan kawan-kawan. Persipura Jayapura bersama 17 tim papan bawah dari grup 1, 2, dan 3 akan melakoni babak play-off degradasi usai menuntaskan satu laga tersisa. PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih belum merilis jadwalnya.

Sesuai regulasi PSSI, babak play-off degradasi akan menggunakan sistem round robin at. Artinya, setiap klub saling bertemu satu sama lain dalam kompetisi penuh, laga home (kandang) dan away (tandang). Hasil akhir babak ini, tim dengan perolehan poin terendah dipastikan terdegradasi ke Lig 3.

ads
Baca Juga:  Menang Beruntun, Persipura Naik Tangga di Klasemen Sementara

Langkah Persipura terhenti melaju ke babak 8 besar menurut Fernando Fairyo, satu pukulan telak meski harus disadari persiapan jelang kompetisi musim ini telat dimulai. Hal itu perlu dijadikan bahan evaluasi, sambil memikirkan nasibnya di babak play-off degradasi.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Kamis (9/1/2025), pengamat sepak bola Papua yang juga mantan striker Persipura era 90-an itu menyarankan pihak manajemen segera berbenah sebelum melakoni babak play-off degradasi karena nasibnya ada di titik itu, apakah nanti bertahan atau justru musim depan turun kasta ke Liga 3.

Menurutnya, anak-anak Mutiara Hitam harus berjuang keras melewati zona play-off degradasi supaya jika tampil baik dan mendapat poin cukup tentu musim 2025/2026 akan tampil kembali di kompetisi Liga 2. Hal berbeda jika sebaliknya. Untuk menghindari hal buruk, persiapan sudah harus dilakukan segera sambil pembenahan dari manajemen Persipura.

“Kita semua tidak mau Persipura degradasi ke Liga 3. Besok dalam babak play-off degradasi mereka harus berjuang lebih keras. Persipura sekarang diperhadapkan pada situasi berat, sehingga babak play-off harus maksimalkan dalam setiap laga supaya pada musim depan tim Mutiara Hitam tetap bermain di Liga 2,” tutur Nando, sapaan akrab Fernando Fairyo.

Baca Juga:  Lomba Lari Peringati HUT PBD, Para Atlit Muda Asal Tambrauw Raih Sejumlah Juara

Nando melihat ada sejumlah pemain muda yang layak diproyeksikan di musim depan. Untuk itu, mereka perlu diberi menit bermain. Salah satunya, kata Nando, saat bertandang ke kandang Persipal, para pemain muda diturunkan dari awal.

“Tidak akan ada pengaruh dengan posisi di klasemen akhir, nanti kalahpun Persipura pasti main di babak play-off degradasi. Jadi, kasih kesempatan kepada para pemain muda pada saat lawan tuan rumah Persipal Palu. Itu menurut saya, silakan keputusannya ada di tangan pelatih. Kalau diberi menit bermain, ya para pemain muda sudah ada pengalaman untuk lebih siap tampil di babak play-off maupun pada kompetisi musim depan,” Nando menyarankan.

Mantan kapten tim PON Irian Jaya tahun 1993 di stadion Senayan Jakarta itu setuju adanya regenerasi pemain di tubuh Persipura. Nando berharap, tim pelatih berani menurunkan para pemain muda yang sudah bergabung di musim ini. Mereka menurutnya perlu menambah jam terbang di kompetisi Liga 2.

“Pemain muda direkrut karena mereka punya kelebihan. Tidak mungkin tidak. Karena punya kemampuan bermain yang dinilai pelatih dan disetujui manajemen, maka mau tidak mau mereka harus diberi menit bermain. Apalagi di laga terakhir nanti lawan Persipal itu kan tidak ada pengaruh sama sekali kalaupun nanti kalah juga. Para pemain muda sudah menjadi bagian dari regenerasi skuat Persipura supaya musim depan mereka tetap kompetitif dan siap tampil,” tuturnya.

Baca Juga:  Shin Tae-yong Didepak, PSSI Bakal Datangkan Patrick Kluivert?

Sebelumnya, Ricardo Salampessy menyatakan, laga tandang kontra Persipal Palu wajib dilakoni kendati Persipura sudah tak punya peluang ke babak 8 besar.

Kata mantan defender Persipura dan Timnas Indonesia itu, skuatnya akan tetap berjuang habis-habisan dalam laga terakhir di stadion Gawalise, kota Palu, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/1/2025) mendatang.

“Lupakan babak delapan besar, kita sekarang fokus selesaikan laga terakhir kontra Persipal Palu. Pemain kami sudah pasti bertanding di Palu. Doakan kami agar pertandingan berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya, Selasa (7/1/2025).

Untuk babak play-off degradasi, Salampessy berharap skuatnya tetap terjaga untuk siap berjuang mengamankan satu slot.

“Pastilah, kita akan berjuang keras di babak play-off degradasi. Materi pemain sudah cukup, hanya memang setelah libur Natal dan tahun baru ini kita ada sedikit penurunan stamina. Tetapi saya yakin kondisi pemain kita masih tetap terjaga dan berharap itu sampai laga terakhir dan pada babak play-off nanti,” tandasnya.

Tim Persipura dikabarkan telah “terbang” ke kota Palu, hari ini, Kamis (9/1/2025). []

Artikel sebelumnyaHak Pengungsi Maybrat Diabaikan, Pemulangan Terkesan Dipaksakan
Artikel berikutnyaSelain Kapal Perintis Sanus 63, Sanus 58 dari Nabire Layani Warga Distrik Yaur