Film Kejahatan Kemanusiaan di Intan Jaya Versi Bahasa Indonesia Diunduh di Sini

0
1132

SORONG, SUARAPAPUA.com — Sebuah film dokumenter mengenai aksi penyerangan militer Indonesia di kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada April 2023 lalu, yang telah dirilis Human Rights Monitor (HRM) kemarin mendapat perhatian luas.

Film dokumenter yang dirilis ke publik pada 9 Januari 2025 melalui akun YouTube Redaksi Jubi itu berjudul “Bumi Hangus: Penyerbuan Aparat Keamanan dan Pemindahan Paksa di Intan Jaya”.

Film tersebut merupakan hasil investigasi komprehensif termasuk analisis citra satelit, kesaksian saksi, dan penelitian di lapangan. Laporan tersebut mendokumentasikan penghancuran 28 rumah, pembunuhan di luar hukum terhadap empat warga sipil, dan cedera pada tiga orang lainnya, termasuk dua anak di bawah umur.

Baca Juga:  Jumlah Pengungsi di Tanah Papua Terus Bertambah Tanpa Adanya Kewajiban Negara

Film dokumenter ini mengungkapkan bagaimana operasi aparat keamanan menghancurkan komunitas lokal. Melalui wawancara dengan para penyintas dan pembela hak asasi manusia, mengungkap pola kekerasan yang meresahkan, termasuk pembunuhan di luar hukum, penyiksaan, dan penghancuran infrastruktur sipil secara sistematis.

Investigasi meneliti bagaimana serangan-serangan tersebut dapat dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan di bawah hukum internasional, dengan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa serangan-serangan tersebut meluas, sistematis, dan dengan sengaja menyasar penduduk sipil.

ads
Baca Juga:  Warga Kampung Batdey Minta Pemerintah Daerah Serius Perhatikan Tiga Aspek Mendasar

Dalam film dokumenter ini juga menggali konteks yang lebih luas dari militerisasi di wilayah tersebut, termasuk kepentingan strategis dari cadangan emas di Blok Wabu yang terletak di dekatnya.

Film dokumenter itu didedikasikan kepada kurang lebih 79.000 ribu jiwa yang mengungsi meninggalkan kampung halaman mereka akibat dari konflik bersenjata yang terjadi di Tanah Papua. Dampak dari ini hingga kini kondisi pengungsi internal di Tanah Papua masih tertutup baik dari pemerintah maupun jurnalis, organisasi kemanusiaan secara nasional dan dunia.

Baca Juga:  Peringati Hari HAM Sedunia, KNPB Serukan Perjuangan Tanpa Kekerasan

Film dokumenter tersebut dalam bahasa Indonesia dapat diunduh di sini:

Artikel sebelumnyaTerima 44 Poin Aspirasi FPMAPT, DPR Papua Tengah Berjanji Siap Tindaklanjuti
Artikel berikutnya86 Nama Pencaker OAP Diverifikasi, 3 Orang Digugurkan