
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Penyerangan markas militer kembali terjadi di wilayah provinsi Papua Barat Daya, Senin (13/1/2025). Tepatnya pos militer di distrik Moskona Barat, kabupaten Teluk Bintuni, diserang pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dibawah pimpinan Brigjen Deni Moos.
Dalam penyerangan, selain menembak tiga anggota TNI, mereka juga mengibarkan bendera Bintang Kejora (BK) di halaman pos militer Moskona Barat.
āPada hari ini terjadi penyerangan, dan manajemen markas pusat Komnas TPNPB telah menerima laporan resmi dari panglima Kodap IV Sorong Raya Brigjen Deni Moos. Hari Senin tanggal 13 Januari 2025 jam 15.30 sore, pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya berhasil tembak tiga aparat militer pemerintah Indonesia hingga tewas dalam penyerangan terhadap pos militer di distrik Moskona Barat, kabupaten Teluk Bintuni.ā
Demikian Sebby Sambom, juru bicara TPNPB, melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/1/2025) sore.
Kaya Sebby, penyerangan tersebut terjadi sejak pukul 07.30 hingga 09.00 pagi tadi yang mengakibatkan tiga prajurit militer Indonesia tewas dan lainnya luka-luka.
āSementara serangan balasan yang dilakukan oleh aparat militer Indonesia tidak berhasil, karena senjatanya tidak bunyi dan tidak mengeluarkan peluru, akhirnya aparat militer Indonesia melarikan diri ke hutan dan kosongkan pos militer di distrik Moskona Barat hingga akhirnya TPNPB Kodap IV Sorong Raya kibarkan bendera Bintang Fajar di halaman pos militer Indonesia sejak pagi hingga sore ini,ā urainya.
Dari laporan yang diterima, lanjut Sebby, penyerangan tersebut dipimpin langsung wakil komandan operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Manuel Aimau, Ruftis Barnabas Muuk bersama pasukan dari batalion Moskona, batalion Ovir, batalion Saiir, batalion Karef Hamit, batalion Aikium, batalion Ayosami, batalion Buaya, dan batalion Sifat Raya.
āBrigjen Deni Moss tegaskan bahwa serangan tersebut sebagai serangan balasan terhadap aparat militer pemerintah Indonesia yang telah menewaskan Marthen Aikingging selaku komandan TPNPB dari Batalion Moskona yang gugur dalam medan pertempuran pada bulan lalu.ā
Sebby menambahkan, pasca penyerangan, aparat gabungan telah dikirim dari ibu kota kabupaten melalui jalur darat dan udara ke distrik Moskona Barat. Hal itu menyebabkan masyarakat sipil dari 14 kampung ketakutan dan melarikan diri ke hutan mencari tempat perlindungan agar tidak menjadi sasaran operasi militer Indonesia dalam melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya. []