Rilis PersTPNPB Bertanggung Jawab Atas Penembakan Anggota Polisi di Puncak Jaya

TPNPB Bertanggung Jawab Atas Penembakan Anggota Polisi di Puncak Jaya

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka menyatakan bertanggung jawab atas penembakan salah satu anggotra polisi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pada 21 Januari 2024.

Belakangan diketahui bahwa anggota polisi yang tertembak bernama Briptu Ronald Henok, anggota Polres Puncak Jaya.

Briptu Ronald diberitakan mengalami luka tembak di bagian rusuk kanan dan meninggal dunia. Sementara jenazah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.

Pernyataan itu disampaikan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB – OPM sebagaimana laporan yang diterimanya dari pasukan TPNPB Kodap Yambi-Puncak Jaya pada, Selasa 21 Januari 2025 pada pukul 14.50 WP siang. Bahwa TPNPB Kodap Yambi-Puncak Jaya telah melakukan penembakan terhadap sejumlah aparat TNI dan Polri dan berhasil menembak mati satu anggota Polisi pada 12.10 WP siang.

Baca Juga:  Keterlibatan DPN Mengindikasi Mengaktifkan Kembali Dwifungsi ABRI

“Penembakan tersebut dilakukan pada saat pasukan TPNPB Kodap Yambi-Puncak Jaya ketika sedang melakukan operasi di Kompleks 55, Puncak Jaya, sejak pagi hingga siang dan terjadi penembakan yang mengakibatkan satu anggota polisi Indonesia tewas dan lainnya luka-luka,” ujar Sebby Sambom, Jubir TPNPB dalam pernyataanya.

Dengan kejadian itu kata Sambom, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menyampaikan kepada seluruh orang Papua yang telah bergabung sebagai anggota Militer Indonesia untuk segera hentikan aktivitasnya di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua.

Baca Juga:  KNPB Sektor Ubau-Baugi Teluk Cenderawasih Dilantik, Saatnya Perkuat Basis

“Sebab tanah Papua adalah milik kita orang Papua yang harus dijaga dan dilindungi dari ancaman asing seperti negara kolonial Indonesia,” tukasnya.

“Orang Papua harus ingat sebagaimana kata Ali Murtopo [salah satu jenderal Indonesai] ‘Rekrut Orang Asli Papua dan jadikan mereka sebagai anggota TNI-Polri, intel dan lempar mereka ke garis depan, biar mereka baku bunuh sendiri’. Inilah kata yang mengaduh dombakan kita sesama orang Papua untuk saling membunuh selama kita masih dijajah oleh negara asing, kolonial Indonesia.”

Baca Juga:  YLBHI: Revisi UU TNI Mengkhianati Amanat Reformasi, Demokrasi dan Ancaman Serius Bagi HAM

Kata Sambom, pernyataan Ali Murtopo sudah terjadi, oleh sebab itu ia sampaikan kepada orang Papua, baik anggta TNI dan Polri untuk segera bersatu memperjuangkan Papua merdeka dari jajahan Indonesia sebelum punah.

Kata Sambom, pernyataan tersebut disampaikan pihaknya sebagai juru bicara dan Panglima Jenderal Goliath Tabuni sebagai penangungjawab.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Bupati Lanny Jaya Berharap 649 Siswa-siswi Usai Ujian Jaga Kesehatan Untuk...

0
“Kami memantau langsung, memang luar biasa persiapannya dari Dinas Pendidikan bersama semua guru untuk menyelenggarakan ujian sekolah berstandar nasional ini. Kami tetap mendukung demi masa depan generasi kita di negeri Lanny Jaya,” ujar bupati Aletinus Yigibalom.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.