Fredi Ginia Tabuni, calon wakil bupati Lanny Jaya, saat menyampaikan sambutan pada acara perdamaian adat di Tiom, ibu kota kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/1/2025). (Liwan Wenda - Suara Papua)
adv
loading...

TIOM, SUARAPAPUA.com — Seluruh pendukung pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 bupati dan wakil bupati kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, menyudahi masalah perang dengan pendukung paslon nomor urut 1 yang terjadi pada Desember 2024 lalu dengan menggelar ritual adat pada Kamis (23/1/2025) di Tiom, ibu kota kabupaten Lanny Jaya.

Dimison Kiwo mengatakan, agar diketahui semua pihak, termasuk pemerintah kabupaten Lanny Jaya, hari ini diadakan pesta bakar batu untuk menandai penyelesaian masalah yang memanas saat Pilkada serentak tahun 2024 yakni konflik antara pendukung Paslon nomor urut 1, 2 dan 3.

“Sebagai anak adat, hari ini kita bakar batu untuk menyelesaikan masalah secara budaya. Konflik pada saat Pilkada di kabupaten Lanny Jaya sudah selesai. Kami pendukung paslon nomor urut 2 calon bupati dan wakil bupati bapak Aletinus Yigibalom dan Fredi Ginia Tabuni hari ini kami selesaikan secara budaya kami degan cara bakar batu,” ujar Dimison.

Baca Juga:  Sertijab Bupati Paniai, Martha Pigome: Setiap Pemimpin Ada Masanya

Dengan acara adat ini, pihaknya minta hal sama tidak terulang dan persoalan dianggap sudah selesai.

“Kami harap setelah ini tidak ada masalah lagi. Lanny Jaya tetap aman dan damai agar roda pemerintahan, aktivitas masyarakat, kegiatan pendidikan, pelayanan distrik-distrik mulai besok mulai berjalan seperti biasa,” tegasnya.

ads

Untuk itu, Dimison Kiwo minta semua pihak menahan diri dan tidak melakukan gerakan tambahan karena sudah pesta adat menandakan penyelesaian masalah.

“Dan sesudah acara perdamaian ini jangan lagi ada permusahan, apalagi tindakan anarkis seperti yang terjadi pada bulan Desember 2024. Kemarin baku musuh diantara keluarga pendukung paslon nomor urut 1, 2 dan 3, tetapi mulai hari ini jangan baku musuh lagi. Kita akhiri. Kita semua kembali jadi satu, berjalan bersama, makan dan minum sama-sama,” ujarnya lagi.

Baca Juga:  Dua Buku Bahasa Lani Disumbangkan ke SMA Negeri 1 Tiom

Kiwo menyatakan, apabila setelah ini terjadi lagi konflik, pelaku bersama kelompoknya yang bertanggungjawab.

“Kedepan kalau masalah seperti begini terulang lagi, maka kami tidak akan memihak lagi, tetapi tanggung jawab penuh atas masalah itu dari para pelaku sendiri. Karena hari ini paslon nomor urut 2 sudah selesaikan masalahnya. Calon bupati bapak Aletinus Yigibalom dan calon wakil bupati bapak Fredi Ginia Tabuni juga tidak ada bertanggungjawab, karena masalah sudah selesai hari ini,” tandasnya.

Sementara itu, Fredi G. Tabuni, calon wakil bupati Lanny Jaya, mengatakan, konflik yang terjadi saat Pilkada tahun 2024 bukan oleh lembaga penyelenggara [KPU] dan pengawas [Bawaslu], tetapi salahnya calon bupati dan wakil bupati Lanny Jaya.

“Salah dari kami paslon sendiri, jadi kami mohon maaf. Dan, pada kesempatan ini, kami menyampaikan terimakasih kepada massa pendukung kami mulai dari Beam sampai Kwiyawage sudah menyelesaikan masalah secara budaya dengan aman,” kata Tabuni.

Baca Juga:  Komcab Pemuda Katolik Yahukimo Resmi Mendaftar di Kesbangpol

Fredi juga menyarankan jika ada kerugian yang ditimbulkan dari konflik tersebut bisa dilaporkan untuk ganti rugi kepada pihak korban.

“Dalam perang kemarin itu kalau ada yang kami bakar rumah, mobil dan motor, tolong laporkan. Besok juga kami akan bangun dan ganti rugi,” janjinya.

Selain itu, Fredi mengajak seluruh masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Juga sama-sama kerja kebun, termasuk di lokasi kebakaran ditanami sayur dan petatas.

“Sambil beberapa hari kedepan menunggu calon bupati Lanny Jaya bapak Aletinus Yigibalom pulang dari Jakarta, mulai besok kita kerja kebun dan tanam sayur mayur di lokasi kebakaran.” []

Artikel sebelumnyaManajer Persipura Akui Separuh Dana Sponsorship Belum Dicairkan
Artikel berikutnyaGelek Malak Kalawilis Pasa Resmikan Pos Informasi dan Rumah Belajar Suku Moi