Iriandi Tagihuma dari Suara Papua ketika menyampaikan materinya pada kegiatan pelatihan jurnalisme dan literasi digital di SMK YPK Paulus Dok V Jayapura, Papua, Kamis (23/1/2025) pagi. (Elisa Sekenyap - Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Media Suara Papua (suarapapua.com) bekerjasama SMK YPK Paulus Dok V kota Jayapura, Papua, menggelar pelatihan jurnalistik dan literasi digital untuk 25 siswa-siswi di ruang kelas SMK YPK Paulus Dok V. Pelatihan itu sendiri akan berlangsung selama dua hari, 23 – 24 Januari 2025.

Pelatihan dilaksanakan tim Suara Papua Pu Sobat Goes to Schools, dengan tema “jurnalisme dan literasi digital buat perubahan”.

Usai pelatihan selama dua hari, akan dilanjutkan dengan pembentukan tim redaksi sekolah, setelah itu peliputan, penulisan berita hingga penerbitan tabloid.

Tim Suara Papua Pu Sobat Goes to Schools akan tetap kawal dan melakukan pendampingan hingga tabloid tersebut diterbitkan, juga Suara Papua tetap memonitor. Waktu yang akan dibutuhkan dua bulan lebih.

Pembukaan kegiatan pelatihan jurnalisme dan literasi digital di SMK YPK Paulus Dok V Jayapura. Kepala SMK YPK ketika menyampaikan sambutan pembukaannya. (Elisa Sekenyap – Suara Papua)

Kepala sekolah SMK YPK Paulus Dok V Jayapura, Iin Watimena, S.Pd dalam sambutannya mengapresiasi tim Suara Papua yang memilih SMK YPK Paulus untuk memberikan pelatihan jurnalis dan literasi digital ini.

ads

“Kami menyampaikan terima kasih kepada tim Suara Papua, karena dengan kesempatan ini anak-anak bisa mendapatkan ilmu, terutama pembelajaran mengenai etika menggunakan media sosial dengan baik. Kami juga bahagia ketika Suara Papua datang ke sekolah kami,” ucap Watimena saat pembukaan kegiatan, Kamis (23/1/2025).

Baca Juga:  Satu Anggota Polisi yang Ditikam di Kurima Telah Mendapatkan Perawatan di RSUD Wamena

Ia lalu berharap kepada siswa-siswi untuk mengikuti pelatihan ini dengan baik, karena apa yang akan disampaikan tim Suara Papua merupakan pembelajaran yang harus diambil. Menurutnya, ilmu yang akan disampaikan sangat penting, sehingga pelajarilah ilmu itu sebaik mungkin, karena akan berguna buat masa depan siswa.

“Kalian tidak boleh anggap ini biasa-biasa saja. Itu tidak. Semua anak menggunakan handphone, sehingga pemberitaan yang hoaks tidak perlu dipercayai, jangan mudah terpancing. Jadi, harus ikuti baik karena dengan adanya pembelajaran ini kamu akan mengerti bagaimana menggunakan media sosial atau handphone,” tukasnya.

Selain itu, ada juga pembelajaran tentang bagaimana menulis naskah dan mengedit, membuat majalah, kemudian naskahnya dimuat.

“Maka itu, siswa-siswi harus mengikuti semua materi ini, karena bermanfaat untuk kalian. Kami bapak ibu guru senang sekali dengan adanya pelatihan seperti ini. Kita tidak tahu kalau di sekolah lain adakan pelatihan seperti ini. Jadi, ketika sekolah kita dipilih, kita bersyukur karena Tuhan masih mengirimkan orang-orang baik di sekolah kami yang mayoritas 99 persen anak-anak Papua.”

Baca Juga:  Bupati Lanny Jaya Berharap 649 Siswa-siswi Usai Ujian Jaga Kesehatan Untuk Lanjut Kuliah
Siswa-siswi saat mengikuti materi literasi digital. (Elisa Sekenyap – Suara Papua)

Kemudian, dalam penyampaian materi, siswa-siswi bisa sharing pengetahuan tentang jurnalisme yang telah didapatkan.

“Bapak-bapak dari Suara Papua pasti punya pengalaman, jadi pengalaman itu akan dibagi kepada anak-anak sekalian, asal anak-anak mau belajar. Kegiatan ini akan berkelanjutan hingga Februari nanti, sehingga anak-anak harus manfaatkan dengan baik. Kami dari pihak sekolah menyampaikan terima kasih kepada tim Suara Papua,” ucapnya.

Iriandi Tagihuma, sekretaris redaksi Suara Papua menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan tim Suara Papua menyelenggarakan kegiatan pelatihan di SMK YPK Paulus.

“Kami merasa senang karena diterima di sekolah ini untuk lakukan kegiatan. Terkait pengalaman yang disampaikan ibu kepala sekolah, dimana jika ilmu itu tidak dibagikan, maka akan mati. Oleh sebab itu, ilmu yang ada di kita bisa dibagikan supaya tetap hidup dan berkembang,” kata Andi, sapaan akrabnya.

Siswa-siswi saat mengikuti materi etika digital. (Elisa Sekenyap – Suara Papua)

Terkait pelatihan hari ini menurut Andi, penting sebab siswa SMK YPK Paulus sudah belajar tentang broadcasting. Terutama dalam menyusun naskah bisa divisualisasikan dengan gambar yang telah diambil.

“Kadang-kadang orang cari gambar dulu baru menulis naskah, seharusnya bikin naskah dulu baru gambar. Pasti adik-adik di sini punya banyak video, nah sekarang bagaimana mengelola video-video tersebut. Kita juga belajar tentang berita yang belum jelas lalu dibagikan yang bisa berdampak buruk. Nanti itu kita belajar di materi tentang etika digital,” jelasnya.

Baca Juga:  Anggota DPRP Papua Tengah Minta Hentikan Pencurian Emas di Kampung Ajuda

Di dunia digitalisasi saat ini kata dia, pengguna tidak hanya seenaknya menggunakan media sosial dengan semaunya, tetapi di sana ada etikanya. Jika tidak menggunakan dengan hati-hati, maka bisa terjerat hukum dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Siswa-siswi mengerjakan kuis tentang literasi digital. (Elisa Sekenyap – Suara Papua)

Andi juga menjelaskan terkait pelaksanaan pelatihan jurnalisme dan literasi digital di SMA Negeri 1 Arso kabupaten Keerom pada tahun 2024 dan telah memiliki media yang dikelola oleh siswa-siswi sendiri.

“Pada tahun 2025 ini kami mulai dari sekolah di kota Jayapura, terutama sekolah di sini. Supaya bisa kelola tabloid, majalah, dan media sosial sekolah dengan baik. Hal ini penting agar siswa-siswi punya kemampuan di luar pengetahuan dari mata pelajaran yang didapat di sekolah. Ilmu jurnalistik itu bukan hanya wartawan saja yang pakai, tetapi semua orang pakai,” pungkas Andi. []

Artikel sebelumnyaGelek Malak Kalawilis Pasa Resmikan Pos Informasi dan Rumah Belajar Suku Moi
Artikel berikutnyaKasus HIV dan AIDS di Kota Sorong Selama 2024 Meningkat, Dinkes Koordinasi Semua Stakeholder