Titus Pekei Apresiasi Kebijakan Pj Gubernur Papua Wajibkan ASN Pakai Batik dan Noken

0
25

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Penjabat gubernur Papua Mayjen (Purn) Ramses Limbong mengambil satu kebijakan cerdas, yakni mewajibkan setiap pegawai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi Papua mengenakan baju batik dan noken Papua pada setiap hari hari Kamis dan Jumat.

Kebijakan penjabat gubernur Papua itu sebagaimana surat edaran nomor 000.8.6.1/0554/SET tentang penggunaan baju batik dan Noken Papua, tertanggal 16 Januari 2025.

Surat edaran tersebut ditujukan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah provinsi Papua, dan seluruh pegawai ASN di lingkungan pemerintah provinsi Papua.

Tertera dalam surat edaran itu, “Sehubungan dengan telah ditetapkannya Noken sebagai hasil karya tradisional dan warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 4 Desember 2021, serta upaya menjaga dan melestarikan budaya Papua, maka “diwajibkan” kepada seluruh pimpinan SKPD beserta seluruh ASN di lingkungan pemerintah provinsi Papua untuk menggunakan/memakai baju batik Papua dan tas Noken Papua pada setiap hari Kamis dan Jumat”.

Baca Juga:  Benda Arkeologi Papua Tidak Dipindahkan
Surat edaran nomor 000.8.6.1/0554/SET tentang penggunaan baju batik dan Noken Papua, tertanggal 16 Januari 2025. (Ist)

Titus Pekei, pejuang Noken Papua diakui UNESCO, menyatakan sangat mendukung kebijakan penjabat gubernur Papua itu.

ads

Sebagai tokoh sentral dalam menggagas hingga melakukan penelitian di tengah komunitas masyarakat adat dan memperjuangkan pengakuan dunia di UNESCO, Titus Pekei ucapkan terima kasih atas kebijakan tersebut. Juga, mengapresiasinya karena pemerintah daerah dianggap turut menghargai nilai-nilai budaya Papua, diantaranya baju batik khas Papua dan Noken Papua yang wajib dikenakan seluruh ASN di lingkup provinsi Papua.

Baca Juga:  Wartawan Demo Desak Ungkap Kasus Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi

“Kini masa penjabat gubernur Papua Ramses Limbong, saya ucapkan terimakasih dan apresiasi positif. Seperti surat edaran di masa pemerintahan Lukas Enembe pernah ada surat edaran penggunaan batik Papua, Noken Papua dan konsumsi pangan lokal dengan membelinya di mama-mama Papua. Namun memang belum konsisten bertahan untuk dilestarikan. Bersyukur, sekarang penjabat gubernur Papua sudah sampaikan tepat tanggal 16 Januari 2025 itu bagian dari keberpihakan terhadap warisan budaya Papua,” tuturnya kepada Suara Papua, Kamis (23/1/2025).

Hal sama menurutnya perlu dilakukan di provinsi lain yang ada di Tanah Papua.

“Provinsi induk telah memulainya. Ini saya lihat hal yang sangat baik. Di Tanah Papua terdapat enam provinsi, mesti menjadi prioritas dalam kebijakan peraturan daerah provinsi. Satu Noken Papua, artinya satu pulau Papua. Tanpa merusak atau melupakan, tetapi melestarikan, melindungi, dan mengembangkan warisan budaya Papua,” lanjut Titus.

Baca Juga:  Trada Petugas dan Obat di Pustu Warmandi, Masyarakat Memilih Berobat Secara Tradisional

Seperti batik Papua dengan keragaman nilai motifnya tersendiri, Titus Pekei yakin Noken Papua pun memiliki multifungsi yang menyimpan berbagai pesan bernilai situasional maupun berjangka panjang kedepan.

“Warisan budaya Papua ini harus terus dilestarikan. Salah satunya dengan wajib bagi setiap orang Papua bawa noken setiap hari, termasuk pada saat ke kantor atau tempat kerja setiap hari,” imbuhnya berharap. []

Artikel sebelumnyaBapak Pembangunan Kabupaten Sorong Stepanus Malak Meninggal di Manado
Artikel berikutnyaPemkab Paniai Gelar Ibadah Natal dan Sambut Tahun Baru 2025