JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Papua, Yones Douw pada Minggu (2/2/2025) di rumahnya di Auri, Karang Timur, Kampung Kali Harapan, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Presiden Eksekutif ULMWP ULMWP, Menase Tabuni menyampaikan, “Bangsa Papua kehilangan sosok pejuang dan pembala HAM Papua, Tuan Yones Douw. Selama puluhan tahun ia telah mendedikasikan hidupnya dan karya pelayanan untuk membela dan advolasi korban kekerasan negara dan pelanggaran HAM di Tanah Papua, khususnya di Wilayah Meepaqo,” tukas Tabuni.
Serupay disampaikan Wakil Presiden Eksekutif ULMWP, Octovianus Mote. Octo sapaan akrabnya menyampaikan ungkapan duka yang mendalam.
Octo menggambarkan almarhum Douw sebagai “seorang yang dengan tekun, setia, jujur, berani dan berintegritas dalam hidup dan karyanya dalam membela HAM dan martabat bangsa Papua.”
“Ia menjadi gembala yang berani ditengah Wilayah Konflik di Tanah Papua. Yones adalah tokoh pejuang Papua yang kokoh dan sejati. Karena itu bangsa Papua merasa kehilangannya,” ujar Octo yang bermukim di Amerika Serikat itu.
Maka, demi mengenang dan mengapresiasi semua bentuk perjuangannya bagi bangsa Papua, ULMWP menyerukan supaya rakyat Papua berduka selama 1 Minggu, 2 – 9 Februari 2025.
“Mari kepada rakyat bangsa Papua, untuk kita mengambil waktu berkabung dalam duka sebagai bentuk penghormatan atas semua dedikasi dan pengorbanannya bagi perdamaian, HAM dan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua.”
“Kita duka dari tempat masing-masing selama satu minggu ini untuk ambil doa dan berkabung dalam duka.”
Semoga Tuhan menyambut jiwa almarhum dan menempatkannya di sisiNya di Surga dan keluarga besar yang ditinggalkan dikuatkan oleh Roh Allah.
ULMWP juga meminta untuk membentuk tim investigasi untuk mengungkap kematian almarhum Yones Douw kepada Publik. Hal itu disampaikan ULMWP karena kematian almarhum Douw penuh dengan misteri.