Mahasiswa dan Pelajar Mendesak Pemerintah Pusat Tarik TNI/Polri Dari Pegunungan Bintang

0
308
Para siswa-siswi ketika menggelar aksi demonstrasi damai menolak kehadiran aparat TNI dan Polri di Pegunungan Bintang. (Supplied for Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ikatan Mahasiswa Pelajar Pegunungan Bintang (IMPPETANG) bersama pelajar dan masyarakat Pegunungan Bintang gelar aksi demo damai mendesak aparat TNI dan Polri ditarik dari Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Mahasiswa pelajar dan masyarakat tuntut dan mendesak Pangglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Jenderal Pol Drs.Listyo Sigit Prabowo untuk segera menarik aparat TNI dan Polri dari distrik Oksop Kabupaten Pegunungan Bintang. Yang mana mengakibatkan pengungsian warga sipil,” ucap koordinator aksi demo damai mahasiswa, pelajar dan masyarakat Pegubin, Binius Kakyarmabin  pada 6 Februari 2025.

Baca Juga:  Mahasiswa Tolak Rencana Bangun Kodim di Intan Jaya dan Pos Militer di Km 62 Nabire

Ia mengatakan, mahasiswa pelajar dan masyarakat menolak kehadiran aparat militer dan pihak kepolisian di Pegunungan Bintang. Mereka minta agar Panglima dan Kapolri hentikan pengiriman aparat TNI dan Polri organik dan non organik.

Aksi mahasiswa Pegunungan Bintang. (Supplid for SP)

Mereka lalu meminta agar aparat TNI dan Polri tidak melakukan aktivitas yang mengaggu kenyamanan masyarakat Pegunungan Bintang tanpa sepengetahuan masyarakat sipil di Pegunungan Bintang.

Baca Juga:  DPR Papua Akan Memanggil Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih Terkait Bom Jubi

“Karena dengan kehadirannya sangat mengganggu kenyamanan masyarakat sipil. Bahkan banyak masyarakat sipil mengungsi karena takut kehadiran aparat,” tukasnya.

ads

Serupa disampaikan Christo Uropmabin, Wakil Korlap aksi demo damai mengatakan, sejumlah pernyataan di atas berdasarkan fakta kondisi yang terjadi di Pegunungan Bintang. Oleh sebab itu pihaknya mendesak agar pemerintah Indonesia tidak mengirimkan aparat lagi ke Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Kami masyarakat dan mahasiswa pelajar di Pegunungan Bintang sangat berharap kepada pemerintah dan semua lembaga untuk memperhatikan kami dan mendorong bersama demi kenyamanan, keamanan dan kedamaian di Kabupaten Pegunungan Bintang,” tukas Uropmabin.

Baca Juga:  Pengakuan Pemerintah Daerah Terhadap Wilayah Adat di Papua Masih Rendah
Mahasiswa dan pelajar ketika menyerahkan aspiras. (Supplied for SP)

Selain itu Uropmabin meminta kepada semua lembaga kemanusiaan untuk menaruh perhatian terhadap lasus pengungsian yang terjadi di sana.

“Kami juga berharap untuk semua lembaga turut berpartisipasi dalam agenda kemanusiaan di Pegunungan Bintang dan seluruh tanah Papua dari Sorong sampai Merauke,” ucapnya.

Setelah aksi itu dilakukan, pihaknya membubarkan diri dengan tertib dan aman.

Artikel sebelumnyaSiswa SMK YPK Paulus Dok V Mengaku Senang Belajar Ilmu Jurnalistik dan Literasi Digital
Artikel berikutnyaPara-Para Bacarita Papua: Mengusut Papua Dalam Kabinet Merah Putih