Rilis PersSolidaritas Kemanusiaan Salurkan Bantuan Dana dan Pakaian Bagi Pengungsi di Papua

Solidaritas Kemanusiaan Salurkan Bantuan Dana dan Pakaian Bagi Pengungsi di Papua

Editor :
Elisa Sekenyap

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Nduga (HPM-N) Kota Studi Makassar, bekerja sama dengan solidaritas kemanusiaan menyalurkan bantuan berupa dana sebesar Rp 33 juta dan pakaian kepada warga sipil yang mengungsi di distrik Kroptak, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kemi Telenggen, Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Nduga Kota Studi Makassar, menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Makassar dan solidaritas mahasiswa Papua yang telah berpartisipasi dalam penggalangan dana dan pengumpulan pakaian.

Baca Juga:  Sebanyak 115 Pengurus Dikukuhkan Dalam Konfrensi I ULMWP Wilayah Laapaqo

“Kami sangat berterima kasih kepada warga Makassar dan teman-teman mahasiswa Papua atas bantuan dan kepedulian mereka. Sumbangan ini diharapkan dapat meringankan beban saudara-saudari kita yang saat ini mengalami krisis ekonomi di pengungsian,” ujar Kemi Telenggen pada, Kamis (13/2/2025).

Bantuan tersebut diharapkan mampu membantu memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi yang tengah berjuang dalam kondisi serba kekurangan.

Baca Juga:  Pelajar West Papua Minta Hentikan Penjualan Miras, PSN dan Pengiriman Transmigrasi

Aksi solidaritas ini kata Telenggen tidak hanya menunjukkan kepedulian sosial, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan antar sesama anak bangsa.

Selain itu kata dia kegiatan kemanusiaan ini menjadi bentuk nyata dari rasa empati dan gotong royong untuk membantu mereka yang terdampak konflik.

“Oleh sebab itu kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban para pengungsi dan menginspirasi pihak lain untuk turut serta dalam aksi kemanusiaan.”

Baca Juga:  Aliansi Perempuan dan Rakyat Melawan: Tuntut Keadilan dan Kesetaraan!

Selain itu salah satu mahasiswa Papua di Makassar mengatakan aksi solidaritas tersebut dilakukan pihaknya sebagai bentuk pengingat pentingnya menjaga perdamaian dan kemanusiaan di tengah situasi yang sulit.

“Ini sebagai bentuk pengingat agar kita saling menjaga perdamaian dan kemanusiaan dalam situasi yang ada,” tukasnya.

Pengungsian di Papua terjadi akibat dari operasi militer yang menyebabkan krisis sandang, pangan, dan papan bagi warga setempat.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Sebanyak 115 Pengurus Dikukuhkan Dalam Konfrensi I ULMWP Wilayah Laapaqo

0
“Kepemimpinan ULMWP bergerak untuk selamatkan bangsa Papua dari ancaman Genosida, Etnosida dan Ekosida demi mewujudkan hak menentukan nasib sendiri untuk merdeka dan berdaulat sebagai bangsa Papua,” tukasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.