
TIOM, SUARAPAPUA.com — Satu karya besar ditorehkan pegiat Literasi Papua Pegunungan dengan menyumbang empat buku kepada SMA Negeri 1 Tiom, kabupaten Lanny Jaya, provinsi Papua Pegunungan.
Keempat buku yang disumbangkan terdiri dari dua buku bahasa Indonesia dan dua buku lainnya dalam bahasa Lani. Adapun judul buku yang disumbangkan yaitu “Pemuda Baptis Papua”, “Masa Depan Penuh Harapan”, “Kamus Bahasa Lani-Indonesia”, dan buku “Matematika bahasa Lani”.
Tabenak Withen Kolago, ketua Perkumpulan Perlindungan dan Pengembangan Bahasa Daerah Papua, mengatakan, buku-buku yang diberikan kepada SMA Negeri 1 Tiom merupakan bentuk kepeduliannya terhadap pendidikan terutama bahasa daerah.
“Kami menyumbangkan buku ini karena kami peduli terhadap pendidikan di kabupaten Lanny Jaya. Kami tidak ingin bahasa Lani ini hilang. Bahasa Lani harus terus dilestarikan,” tuturnya, Rabu (26/2/2025).
Withen berharap pemerintah kabupaten Lanny Jaya tidak berdiam diri. Sebab menurutnya, saat ini bahasa Lani sedang terancam hilang. Maka itu, ia minta semua pihak harus terlibat aktif dalam melestarikan bahasa daerah.
“Kepada semua kami harus diskusi baik karena bahasa daerah sedang punah. Kami tidak bisa santai sampai hari ini, karena dengan era globalisasi bahasa daerah budaya adat semakin hilang dari luar budaya lain datang. Bahasa daerah merupakan aset berharga, sehingga harus menjadi perhatian serius Pemkab Lanny Jaya dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Kolago.
Rosella Reine Sembay, kepala sekolah SMA Negeri 1 Tiom, menyampaikan terimakasih kepada para pegiat literasi yang telah menyumbang buku demi kepedulian generasi penerus di kabupaten Lanny Jaya.
Sembay bilang saat ini generasi Papua terlebih khusus di kabupaten Lanny Jaya lebih banyak menghabiskan waktu dengan menggunakan hanphone dibandingkan membaca buku.
“Semoga dengan adanya buku sumbangan dari para pegiat literasi dapat meningkatkan minat baca siswa-siswi di SMA Negeri 1 Tiom,” kata Rosella.
Sekalipun jumlah buku yang disumbangkan sangat terbatas, pihak SMA Negeri 1 Tiom sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk memiliki kamus bahasa Lani-Indonesia dan buku Matematika dalam bahasa Lani.
“Melalui kamus dan buku Matematika ini kami akan berupaya semaksimal mungkin agar siswa-siswa di SMA Negeri 1 Tiom dapat melestarikan bahasa daerah,” ujarnya.
Rosella berharap terobosan yang dilakukan pengiat litersi ini mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten Lanny Jaya.
“Kami harap pemerintah daerah ikut mendukung dan memfasilitasi apa yang telah dilakukan oleh pegiat literasi. Stok buku memang sangat terbatas, sehingga kami berharap agar pemerintah bisa membantu dana dan bantuan moril lainnya agar semua sekolah di kabupaten Lanny Jaya bisa mendapat buku seperti ini dalam jumlah yang banyak,” pungkasnya. []