SORONG, SUARAPAPUA.com— Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tambrau menggelar Focus Group Discusission (FGD) penyusunan laporan evaluasi Pemilihan Tahun 2024 di Kota Sorong pada, Jumat (28/2/2025).
Kosmas Sedik, Komisioner KPU Tambrauw dari Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, mengatakan kegiatan FGD ini bertujuan untuk mengevaluasi agar menjadi perbaikan sistem pemilihan di tahun mendatang.
“FGD ini untuk mengetahui pelayanan KPU terkait Pilkada 2024. Jadi semua masukan menjadi bahan evaluasi untuk disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Tambrauw dan KPU secara berjenjang hingga KPU RI. Hal ini guna meningkatkan kualitas penyelenggara di masa mendatang,” kata Sedik kepada suarapapua.com.
Katanya pihaknya menyadari bahwa KPU tidak dapat mengevaluasi dirinya sendiri tentang kinerjanya. Oleh sebab itu pihaknya menggelar FGD karena membutuhkan mitra kerja dalam mengevaluasi seluruh tahapan Pilkada yang telah dilaksanakan.
“KPU membutuhkan kritikan dan saran dari semua pihak yang hadir dalam FGD ini, sehingga kinerja KPU ke depan nantinya diperbaiki,” jelas Sedik.
Dalam kesempatan itu Sedik mengapresiasi kinerja para jurnalis yang selalu mengawal proses pemilihan di Kabupaten Tambrauw.
“Terima kasih untuk semua pihak yang telah ikut terlibat dalam mensukseskan Pemilu di Kabupaten Tambrauw. Terlebih khusus untuk rekan-rekan wartawan yang sudah mengawal proses Pemilu dari awal hingga akhir,” katanya.
Sementara, Yohanis Manyambouw dari Bawaslu Kabupaten Tambrauw dalam kesempatan itu mengatakan meskipun adanya sengketa Pemilu yang terjadi di Kabupaten Tambrauw hingga ke Mahkama Konstitusi. Namun proses Pemilu secara keseluruhan berjalan dengan baik.
“Memang ada sengketa yang terjadi hingga diselesaikan di MK, tetapi itulah dinamika dalam demokrasi,” ujarnya.
Forum Diskusi Grup yang diselenggarakan KPU Tambrauw tersebut dihadiri oleh pihak Bawaslu Tambrauw, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tambrauw, tim sukses, akademisi dan wartawan.
Dalam FGD tersebut ditemukan sejumlah hal yang menjadi kendala dalam proses Pemilu tahun 2024 di Kabupaten Tambrauw.
- Letak geografis, dimana terdapat 6 distrik yang masih terisolir, sehingga menjadi kendala dalam mendistribusikan logistic. Termasuk distributor mengunakan helicopter untuk proses pendistribusian logistik.
- Status penduduk yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Tambrauw dan Sorong, Tambrauw dan Maybrat serta Kabupaten Tambrauw dan Manokwari.
- Data DPT orang yang telah meninggal dunia belum dihapus.
- Jaringan telekomunikasi yang belum memadai, sehingga kesulitan mengupdate data dan melakukan komunikasi dengan mudah.