WAMENA, SUARAPAPUA.com — Bupati dan wakil bupati definitif kabupaten Jayawijaya periode 2025-2030, Atenius Murib dan Ronny Elopere, tiba di bandar udara Wamena, Selasa (4/3/2025), disambut masyarakat dengan tarian adat.
Penjabat bupati Jayawijaya, Tony Mayor, bersama para pimpinan OPD, Forkopimda dan tim sukses yang turut hadir menjemputnya, ikut dalam iring-iringan menuju ke gedung DPRK Jayawijaya untuk prosesi serah terima jabatan kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024.
Atenius Murib dalam sambutannya menyampaikan bersama wakil bupati Jayawijaya, terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada DPRK yang dalam berbagai keterbatasan dapat memfasilitasi pelaksanaan serah terima jabatan bupati Jayawijaya periode 2025-2030.
“Saya bersama saudara Ronny Elopere sebagai pasangan bupati dan wakil bupati terpilih telah dilantik pada tanggal 20 Februari 2025 oleh bapak presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Negara. Untuk itu, kami dua menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungannya, karena pertandingan politik sudah selesai dan pelantikan juga berjalan dengan lancar,” kata Atenius.
Pelantikan serentak kepala daerah tersebut disiarkan langsung televisi nasional, termasuk channel YouTube sekretaris negara, agar disaksikan semua pihak.
“Kami mohon maaf karena pada saat pelantikan tidak dapat disaksikan langsung oleh seluruh elemen masyarakat Jayawijaya. Hal sama juga bagi semua daerah karena berlangsung di Jakarta, tetapi kemungkinan sudah diikuti prosesinya melalui saluran Youtube dan televisi yang turut siarkan jalannya pelantikan di Istana Negara.”
Sekali lagi, Atenius Murib menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jayawijaya yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin satu periode kedepan
“Tidak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada partai pengusung yaitu partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar dan dukungan masyarakat. Kami juga ucapkan terima kasih kepada pasangan calon nomor urut satu, tiga dan empat. Saatnya kita bersatu padu untuk membangun kabupaten Jayawijaya yang kita cinta ini,” tuturnya.

Dibawah kepemimpinan kepala daerah baru, diharapkan bersama-sama membangun daerah dengan kebijakan presiden tentang anggaran berdasarkan Undang-undang nomor 12 tahun 2025 tentang efisiensi anggaran dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2025.
“Kita tetap mewujudkan Jayawijaya menjadi kota DANI atau damai, aman, nyaman dan indah yang kita impikan bersama,” ujar Murib.
Wamena sebagai ibu kota kabupaten Jayawijaya sekaligus ibu kota provinsi Papua Pegunungan, meski telah berusia 68 tahun masih banyak persoalan dan tantangan yang harus diselesaikan. Kata Atenius, diantaranya indeks pembangunan manusia (IPM) di kabupaten Jayawijaya, juga etos kerja, tingginya potensi bencana banjir sungai Balim, potensi konflik sosial, pembangunan jalan, jembatan besi, jaringan komunikasi, aliran listrik masih terbatas, pemerataan guru di semua jenjang pendidikan, pelayanan kesehatan, tingginya angka kematian, lambatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat, tingginya peredaran miras dan narkoba, meningkatnya anak jalanan, arus migrasi dan urbanisasi.
Kabupaten Jayawijaya menjadi suatu daerah aman tentram bagi terselenggaranya pemerintahan dan setiap aktivitas masyarakat, serta strateginya wilayah diperjuangkan sebagai kabupaten ‘DANI’.
“Itu bagian dari visi misi dan strategi pembangunan selama lima tahun. Tentunya perlu diterjemahkan dalam arah kebijakan dalam dokumen yang sudah kami siapkan untuk selanjutnya akan diterjemahkan dalam rancangan awal rencana jangka menengah daerah atau RPJMD, sehingga kepada OPD untuk segera tindaklanjuti dan selaraskan dengan RPJMD provinsi Papua Pegunungan.”
Selain penyampaian visi dan misi, dalam sambutan ini juga ia utarakan rencana program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati periode 2025-2030.
“Pertama rekonsiliasi kondisi daerah, reformasi birokrasi, audit keuangan daerah. Pengelolaan pemerintahan dan keuangan daerah, pembentukan polisi Balim atau polisi adat untuk menangani anak aibon, pendataan masalah program utama yaitu pendidikan, Kesehatan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dasar, pemulihan jaringan telekomunikasi atau internet, pembentukan pos kamling di setiap wilayah atau RT-RW.”
Lanjut Atenius Murib, “100 hari kerja selanjutnya untuk melakukan kajian dan langkah-langkah strategis bersama organisasi perangkat daerah terkait untuk selanjutnya dilakukan kajian dan pemetaan, sehingga dapat diketahui hal mana saja yang dapat dilakukan dan yang diperlukan tindak lanjut dalam pelaksanaan program dan kegiatan.”
Atenius juga menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tinggi dari seluruh masyarakat Jayawijaya kepada mantan bupati John Richard Banua selama kurang lebih 20 tahun mengabdi di Wamena dan selanjutnya masyarakat memberikan mandat untuk memimpin kabupaten Jayawijaya kurang lebih 15 tahun baik sebagai wakil bupati maupun bupati.
“Oleh karena itu, masyarakat Jayawijaya bersama seluruh ASN menyampaikan terima kasih banyak kepada bapak John Richard Banua,” ucapnya.

Setelah Murib-Elopere sebagai putra asli diberikan mandat untuk memimpin kabupaten Jayawijaya selama lima tahun ke depan, selanjutnya dengan tangan terbuka menerima siapapun bergabung dalam satu barisan membangun daerah mewujudkan kerinduan bersama.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ucapkan terima kasih atas dukungannya. Terima kasih juga kepada pimpinan dan anggota DPRK bersama seluruh jajaran pemerintah, TNI, Polri serta semua komponen masyarakat Jayawijaya. Mari dukung kami selama lima tahun ke depan supaya yang kita kerjakan dapat berlangsung dengan baik. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kemudahan untuk mewujudkan harapan kita semua untuk menuju Jayawijaya sesuai motto ‘Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo’, yang artinya hari esok harus lebih baik dari hari ini,” tuturnya. []