adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dua pucuk senjata laras panjang dan empat pistol bersama ratusan amunisi yang disita aparat militer Indonesia di Km 76 Keerom pada 6 Maret 2025 ditanggapi pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNPB), bahwa benar milik pasukan TPNPB di Puncak Jaya.

Dalam siaran pers resmi manajemen markas pusat komando nasional TPNPB yang disampaikan juru bicaranya Sebby Sambom, Sabtu (8/3/2025) kemarin, jual beli senjata dan amunisi bukan hal baru, sebab pada prinsipnya TPNPB butuh senjata, dan militer Indonesia butuh uang.

“Itu senjata dan amunisi benar milik pasukan TPNPB di Puncak Jaya, tetapi kami menyatakan bahwa TPNPB sama sekali tidak mempunyai jaringan kerja dengan PT Pindad Indonesia untuk memasok senjata ke Papua,” ujar Sebby.

Pengakuan tersebut sengaja diumumkan menanggapi penyitaan oleh aparat militer Indonesia. Meski demikian, pihaknya akan tetap berusaha dengan cara apapun untuk mendapatkannya.

Baca Juga:  14 Tahun KNPB Yalimu, Loho: Tidak Akan Mundur Sejengkalpun

“Kami menyampaikan bahwa terkait dengan penyitaan logistik TPNPB di Keerom oleh aparat militer Indonesia itu adalah kerja individu yang mempunyai jaringan kerja dengan militer Indonesia. Pada prinsipnya tentara dan polisi Indonesia butuh uang dan TPNPB butuh senjata. Hal tersebut juga biasa terjadi di Afrika, Eropa, bahkan di Indonesia dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda dimana sejak itu pasukan Belanda mendukung kemerdekaan Indonesia, maka senjata milik negara Belanda banyak dijual ke Indonesia sebagai dukungan kemerdekaan Indonesia atas Belanda. Maka hal itu kami anggap sudah biasa terjadi,” tuturnya.

ads

Sebby menyatakan, perjuangan kemerdekaan Papua sudah pasti terus dilanjutkan hingga impian tergapai.

“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tentara dan polisi Indonesia yang selama ini mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Papua, baik itu dari militer, sipil, wartawan yang selama ini membuat berita perang TPNPB secara baik dan berimbang dan orang Indonesia yang selalu mendukung kami sesuai data yang kami punya, maka pintu akan terbuka untuk kalian di Papua setelah Papua merdeka.”

Baca Juga:  Jubir TPNPB Sebby Sambom Tetapkan Lenis Kogoya DPO

TPNPB juga menyampaikan kepada presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI bersama Kapolri dan komunitas internasional bahwa seluruh orang Papua ingin Merdeka, maka dengan cara apapun orang Papua yang telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia akan selalu membantu perjuangannya.

“Karena mereka sadar dan mengerti bahwa negara Indonesia sedang menduduki wilayah kami dengan kekuatan militernya dan merampas sumber daya alam kami di seluruh Tanah Papua, maka jangan kaget atas penangkapan salah satu eks anggota TNI yang memilih berjuang untuk kemerdekaan bangsa Papua, namun dia ditangkap dan senjata serta amunisi disita dan hal itu sudah biasa terjadi.”

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif: TPNPB Konsisten Revolusi Total Menuju Perundingan

“Kami juga menyampaikan terlebih khusus terhadap seluruh pejabat Papua yang menikmati uang darah orang Papua dalam kebijakan Otonomi Khusus untuk berpikir baik kedepan untuk menyelamatkan generasi Papua dari ancaman kolonialisme Indonesia. Karena Anda saat ini sedang menari-nari dalam penjaramu sendiri, ingatlah kembali seperti khusus mantan gubernur Papua, Barnabas Suebu yang ditangkap dan menjalani hukumannya di penjara hingga akhirnya menyesal bergabung dengan Indonesia. Itu harus ingat dan catat baik dalam hidupmu, karena Anda sedang bergaya di dalam penjara selama masih dijajah oleh bangsa asing atau Indonesia.”

Selain sita senjata dan amunisi, Timsus Polres Keerom dibackup Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 juga amankan satu orang (YE) yang akan menyuplainya ke kelompok TPNPB Puncak Jaya pimpinan Leri Mayu Telenggen. []

Artikel sebelumnyaRefleksi Hari Perempuan Internasional, Negara Belum Akui Peran Mama Noken Papua
Artikel berikutnyaAliansi Perempuan dan Rakyat Melawan: Tuntut Keadilan dan Kesetaraan!