JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aksi saling serang yang terjadi di Mulia, ibu kota kabupaten Puncak Jaya, pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) harus segera diakhiri. Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa bahkan turun tangan mengatasi konflik yang berimbas ke hampir semua sektor hingga situasi keamanan pun tidak normal selama beberapa waktu terakhir.
Pagi ini, Selasa (11/3/2025), gubernur Meki Nawipa dan wakil gubernur Deinas Geley akan “terbang” ke Mulia menindaklanjuti komitmen tegas kedua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Puncak Jaya periode 2025-2030, yakni nomor urut 1 Yuni Wonda – Mus Kogoya dan nomor urut 2 Miren Kogoya – Mendi Wonerengga, yang dinyatakan dari kantor gubernur Papua Tengah, Senin (10/3/2025) kemarin.
Hanya saja, rencana kunjungan ke kabupaten Puncak Jaya batal lantaran ada agenda urgen yang tak bisa ditinggalkan gubernur Papua Tengah.
Meski agendanya mendadak ditunda, gubernur Meki Nawipa menyatakan, komitmen untuk menyudahi pertikaian antarkubu harus segera terjadi karena tidak saja menyangkut stabilitas keamanan, banyak kerugian material hingga nyawapun bahkan telah berjatuhan akibat konflik politik.
Kata Meki Nawipa, rakyat di provinsi Papua Tengah harus hidup aman dan damai. Oleh sebab itu, ia berharap, komitmen dari kedua paslon harus diwujudkan di tengah-tengah massa pendukung. Memberi arahan demi mengakhiri aksi saling serang sambil menunggu agenda penghitungan ulang perolehan suara dari 22 distrik di kantor KPU RI pada 12-14 Maret mendatang.
Hal tersebut seturut komitmen tegas dari kedua paslon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya yang diambil pada pertemuan di kantor gubernur Papua Tengah, Senin (10/3/2025). Pertemuan ini yang kali kedua, setelah pada pertemuan pertama, Kamis (6/3/2025) hanya dihadiri satu paslon dan lainnya tak hadir karena alasan tertentu.
Dalam pertemuan kedua, para pihak telah menandatangani surat pernyataan dan perjanjian damai di atas meterai Rp10 ribu. Pernyataan kesepakatan berisi 7 poin yang juga turut ditandatangani gubernur dan wakil gubernur, serta pimpinan DPRP Papua Tengah.
Rencana kunjungan ke Mulia, kata Meki, bertujuan memastikan realisasi dari kesepakatan damai yang dibuat kedua paslon di tingkat akar rumput.
“Kami mau memastikan situasi keamanan di Puncak Jaya harus segera kembali pulih, tetapi rencana kunjungan hari ini batal” ujarnya.
Gubernur Papua Tengah saat kunjungan tersebut akan menemui masyarakat dari kedua kubu. Mereka yang masih di pengungsian akan dijumpai dan berbicara dari hati ke hati agar segera kembali ke rumah supaya beraktivitas seperti biasa.
Untuk maksud itu, keterlibatan langsung dari kedua paslon diharapkan turut memainkan peran penting ke setiap individu dan keluarga menahan diri sekaligus mengakhiri konflik sebagaimana surat pernyataan dan perjanjian damai. []