Wakil bupati Lanny Jaya Fredi Ginia Tabuni bersama Plh Sekda, kepala dinas Kesehatan, direktur RSUD, pimpinan OPD, kepala BPJS Kesehatan cabang Wamena dan stafnya, dokter, dan suster perawat foto bersasma usai kegiatan forum komunikasi dan forum kemitraan pengelolaan kerja sama fasilitas kesehatan (Faskes) dengan pemangku kepentingan utama kabupaten Lanny Jaya, Rabu (12/3/2025) di aula RSUD Tiom. (Liwan Wenda - Suara Papua)
adv
loading...

TIOM, SUARAPAPUA.com — Keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sangat penting bagi masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, melanjutkan kerjasama dengan BPJS Kesehatan cabang Wamena.

Demikian dikemukakan Fredi Ginia Tabuni, wakil bupati Lanny Jaya, mewakili bupati Aletinus Yigibalom saat membuka kegiatan forum komunikasi dan forum kemitraan pengelolaan kerja sama fasilitas kesehatan (Faskes) dengan pemangku kepentingan utama kabupaten Lanny Jaya, Rabu (12/3/2025).

Dalam pengantarnya pada kegiatan yang berlangsung di RSUD Tiom dihadiri kepala OPD, dokter dan suster perawat, Fredi Ginia Tabuni mengatakan, pemerintah daerah menyambut baik kesediaan BPJS Kesehatan melanjutkan kerjasama demi melayani masyarakat di kabupaten Lanny Jaya.

“Kami menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi kepada kepala BPJS cabang Wamena bersama stafnya atas kehadiran BPJS di kabupaten Lanny Jaya. Tentunya kita akan terus melayani masyarakat di daerah ini,” ucapnya.

Baca Juga:  100 Hari Kerja di Lanny Jaya, Fokus Bangun dari Kampung ke Kota
Wakil bupati Lanny Jaya Fredi Ginia Tabuni saat kegiatan forum komunikasi dan forum kemitraan pengelolaan kerja sama fasilitas kesehatan (Faskes) dengan pemangku kepentingan utama kabupaten Lanny Jaya, Rabu (12/3/2025) di aula RSUD Tiom. (Liwan Wenda – Suara Papua)

Program-program yang ada di pusat dan dukungan dana APBD yang terbatas, lanjut wakil bupati, tentu perlu kerja kolaborasi seperti halnya dengan BPJS Kesehatan.

ads

“Anggarannya memang terbatas, maka kami perlu kolaborasi. Kami menyampaikan apresiasi kepada kepala BPJS kesehatan Wamena, direktur RSUD Tiom dan kepala Dinas Kesehatan kabupaten Lanny Jaya, karena BPJS kesehatan sangat membantu, dan kami punya program Lanny Jaya sehat.”

“Oleh karena itu, kami terus kolaborasi dengan BPJS kesehatan agar tidak ada lagi masyarakat tidak mampu dan susah untuk berobat. BPJS hadir ini akan sangat membantu kami, membantu masyarakat,” kata Fredi.

Wakil bupati menyatakan, untuk tahun 2025 ini, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran iuran untuk mendukung keberlanjutan operasional BPJS kesehatan di kabupaten Lanny Jaya. Dananya senilai Rp6.493.737.600.

Khusus data-data yang belum terkaver baik masyarakat maupun ASN yang mau berobat harus memiliki BPJS/JKN, sehingga dinas-dinas terkait diminta agar bisa kerja sama. Begitupun kepala Puskesmas bisa kerja sama dengan kepala-kepala distrik dan kepala kampung.

Baca Juga:  Ratusan Warga di Kota Sorong Andalkan WC Terbang, Pemda Belum Seriusi Masalah Sanitasi Buruk

“Harus kerja sama supaya e-KTP dan kartu keluarga (KK) yang belum terakomodir yang masuk dalam daftar penerima manfaat dari BPJS itu diusahakan harus semua terkaver di dalam data,” tandasnya.

“Supaya selain Lanny Jaya sehat, masyarakat Lanny Jaya tetap sehat agar BPJS juga kami kolaborasi jalan sama-sama,” kata Fredi.

Wabup juga menyampaikan terimakasih kepada Dinas Kesehatan kabupaten Lanny Jaya yang telah membangun kerja sama dengan BPJS Kesehatan cabang Wamena agar masyarakat bisa tertolong.

“BPJS tetap kita kerja sama lagi dan lanjutkan kerjasamanya, karena semua kepentingan hanya kemanusiaan dan kesehatan yang utama untuk di kabupaten Lanny Jaya,” ujar Tabuni.

Kegiatan forum komunikasi dan forum kemitraan pengelolaan kerja sama fasilitas kesehatan (Faskes) dengan pemangku kepentingan utama kabupaten Lanny Jaya, Rabu (12/3/2025) di aula RSUD Tiom. (Liwan Wenda – Suara Papua)

Sementara itu, dokter Freda Yanne Imbiri, kepala BPJS Kesehatan cabang Wamena membawahi 8 kabupaten, mengatakan, “Kami berharap dukungan dari pemerintah kabupaten Lanny Jaya agar terkait pelengkapan sarana dan prasarana difasilitasi, di rumah sakit perlu ada tiga dokter spesialis.”

Baca Juga:  Masyarakat Sorong Selatan Dikorbankan, DAP Desak Copot Direktur RSUD Scholoo Keyen

“Semua fasilitas kesehatan di 10 Puskesmas, perlu ada dokter umum, dokter gigi, serta melengkapi sarana prasarana untuk memberikan pelayanan ke masyarakat. Terkait ini bupati dan wakil bupati sudah sampaikan sesuai visi dan misinya, karena masyarakat Lanny Jaya tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah,” tutur Yanne.

Imbiri juga menyebut perlunya memperkuat FKTP oleh Dinas Kesehatan dalam pelayanan tingkat pertama dan mengedukasi peserta tentang sistem rujukan bagi setiap pasien.

Ia berharap kerja sama ini memberikan manfaat bagi masyarakat Lanny Jaya.

“Tentunya masyarakat nanti bisa mengakses jaminan kesehatan nasional (JKN) dengan mudah dan tanpa kendala,” imbuhnya. []

Artikel sebelumnyaSekjen Amnesty International Memantau Situasi HAM dan Maraknya Praktik Otoriter di Indonesia
Artikel berikutnyaMasyarakat di Kelurahan Saoka Minta Pemprov PBD Sediakan Bus untuk Anak Sekolah