JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Regenerasi sumber daya manusia (SDM) bagi Marinus Yaung, akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, sangat penting diperjuangkan untuk menjawab ketersediaan tenaga dosen di kampus tertua itu.
Sebagai dosen program studi Hubungan Internasional (HI) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Uncen, Marinus Yaung merasa sangat senang dengan bertambahnya satu dosen muda. Ia adalah Dorlince Gobai, perempuan Papua suku Mee.
“Dalam rapat program studi Hubungan Internasional semester genap 2025, saya sempatkan diri hadiri rapat tersebut, dan saya meminta untuk memasukkan nama dosen muda perempuan alumni Hubungan Internasional Fisip Universitas Cenderawasih, Dorlince Gobai, untuk mengajar mata kuliah Politik Pemerintahan Rusia,” demikian Marinus Yaung dalam catatannya, Kamis (13/3/2025).
Dorlince Gobai baru menyelesaikan studi Master of International Politic di Rusia tahun lalu.
“Saya minta dia harus balik ke Uncen untuk mengabdi di Tanah Papua. Karena saya punya visi, dosen-dosen HI Fisip Uncen harus merepresentasikan tujuh wilayah adat di Tanah Papua.”
Selama ini Marinus mengaku memberikan waktu kepada dosen-dosen muda untuk lebih banyak mengajar. Tidak saja karena pintar dan lebih smart, ia beralasan dosen muda justru sangat antusias mengajar mahasiswa-mahasiswi Uncen.
“Pada hari Senin tanggal 10 Maret 2025, saya berbagi ruang dengan adik Dorlince Gobai. Saya tunggu dia selesai mengajar, kemudian menasehati sekaligus memberikan motivasi kepada dia, setelah itu saya gantian masuk ruang kelas untuk mengajar.”
Lanjut Marinus Yaung, “Saya bilang sama adik Dorlince Gobai, bahwa kamu harus menjadi perempuan Mee pertama yang meraih gelar guru besar Hubungan Internasional di Tanah Papua. Sebelum berpisah, saya doakan dia.”
Akademisi Uncen yang juga alumnus salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta itu yakin suatu kelak impian itu akan terjawab.
Marinus Yaung tak lupa ucapkan terima kasih kepada Samuel Tabuni atas jasa baiknya mengirim Dorlince Gobai ke Rusia untuk studi lanjut pada program magister.
“Terimakasih pak Samuel Tabuni sudah kasih kesempatan buat adik kami kuliah ke Rusia,” ucapnya. []