Enam Bulan Korban Banjir Menanti Janji Pemkab Sorong

0
75

SORONG, SUARAPAPUA.com — Masyarakat terdampak banjir di kampung Klawom, distrik Sayosa Timur, kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, menagih janji pemerintah daerah terkait pembangunan rumah.

Sudah enam bulan masyarakat kampung di distrik Sayosa Timur menanti janji pemerintah kabupaten (Pemkab) Sorong. Sayangnya, janji tersebut belum juga terealisasi hingga kini.

Hal ini diungkapkan Yordan Mayamuk, salah satu pemuda distrik Sayosa Timur, kepada Suara Papua melalui telepon seluler, Senin (17/3/2025).

Menurut Yordan, pasca banjir yang melanda kampung Klawom pada Agustus 2024 lalu, Edison Siagian, penjabat bupati Sorong bersama beberapa OPD meninjau langsung lokasi terdampak banjir dan berjanji akan membangun rumah bagi masyarakat terdampak banjir. Tetapi, hingga saat ini janji tersebut terkesan pembohongan publik.

Baca Juga:  Kantor Tempo Kembali Diteror Dengan Dikirimi Bangkai Tikus

“Sudah enam bulan ini masyarakat masih menunggu janji Pemkab Sorong,” ujarnya.

ads

Saat itu, kata Yordan, masyarakat diminta menyiapkan lahan baru, sebab Pemkab Sorong mendirikan rumah bagi masyarakat terdampak banjir. Yordan mengaku masyarakat sudah siapkan lokasi baru yang aman dari banjir dan terus menanti janji pemerintah daerah.

“Lokasi sudah ada dan dibersihkan sampe rumput sudah mulai tumbuh lagi. Pemerintah jangan hanya datang saat masyarakat kena banjir terus berjanji, baru janji itu tidak direalisasikan. Nanti banjir pemerintah datang janji saja lagi,” tegas Yordan.

Baca Juga:  Sekolah Rakyat Nduga Sikapi 58 Tahun PT FI Ilegal di Tanah Papua

Benatus, juga pemuda Sayosa Timur, menjelaskan, pada saat banjir Agustus 2024 ada kurang lebih 11 rumah yang terendam banjir setinggi 2-3 meter. Saat ini masyarakat terdampak banjir di kampung Klawom menanti janji pemerintah yang belum direalisasikan itu.

Oleh karena itu, Pemkab Sorong diminta segera menepati janjinya supaya masyarakat terdampak banjir segera pindah ke lokasi yang lebih aman.

Baca Juga:  Freeport dan Pemda Mimika Uji Coba Air Bersih untuk Warga

“Ini daerah rawan banjir. Bencana banjir bisa terjadi kapan saja. Kalau tidak dipindahkan, berarti banjir lagi tetap masyarakat akan terkena,” imbuhnya. []

Artikel sebelumnyaSeluruh ASN di Dogiyai Harus Cinta Pangan Lokal, Bappeda Sudah Memulainya
Artikel berikutnyaGubernur Papua Tengah dan Bupati Terpilih Mimika Siap Sukseskan Perayaan Tahbisan Uskup Timika