Militer Indonesia Kuasai Yuguru, TPNPB Kodap III Ndugama Derakma Siaga

0
12156

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kampung Yuguru, distrik Mebarok, kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, yang dikabarkan sudah dikuasai aparat militer Indonesia disikapi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama Derakma dibawah pimpinan Mayor Soa-Soa Karunggu.

Komandan Operasi TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dari Batalion Yuguru menyatakan siap eksekusi aparat militer Indonesia jika keluar dari batas wilayah. Apalagi Yuguru sudah dijadikan area steril sebagai lokasi pengungsian bagi warga sipil Ndugama.

Laporan diterima manajemen markas pusat komando nasional (Komnas) TPNPB, kampung Yuguru sejak 9-11 Februari 2025 mulai dikuasai aparat keamanan Indonesia. Katanya, kepala distrik Mebarok juga terlibat bersama militer Indonesia dari tim Taipur Yuguru yang memantau wilayah militer Indonesia dari muara barat batas di kali Mereme dan muara timur batas kali Waru.

Baca Juga:  Intan Jaya Membara, Satu Warga Sipil Tewas Tertembak

“Sudah menentukan sendiri sebagai wilayah pertahanannya, tetapi kalau di luar wilayah itu adalah aktivitas masyarakat berkebun, berburu dan aktivitas lainnya. Jadi, apabila pihak militer Indonesia keluar dari batas wilayah yang sudah disepakati dan ditentukan, maka siap berhadapan dengan pasukan kami,” ujar Soa-Soa Karunggu dikutip Sebby Sambom, juru bicara Komnas TPNPB.

Ditulis dalam siaran persnya, selama 3 hari pertemuan antara kepala distrik bersama Pangdam, belum diketahui apa keputusan sepihak terkait dengan penempatan wilayah pengungsi jika terjadi kontak senjata antara TPNPB dan militer Indonesia.

ads

“TPNPB sampaikan kembali kepada Panglima TNI bahwa Yuguru telah ditetapkan sebagai wilayah pengungsi. Jadi, aparat militer Indonesia harus segera keluar dari wilayah yang sejak tahun 2023 sudah ditentukan sebagai tempat aman.”

Baca Juga:  Jubir TPNPB Sebby Sambom Tetapkan Lenis Kogoya DPO

Pengakuan dari komandan operasi TPNPB Batalion Yuguru, kata Sebby, sekalipun kepala distrik Mebarok bersama tim Taipur Yuguru telah menentukan batas wilayah, tetapi sejak 14 Februari lalu militer Indonesia sudah melanggar wilayah pertahanan dan keluar operasi hingga menyeberangi kali Merame, intimidasi warga yang sedang kerja kebun dan minta sayur secara paksa.

“Aparat militer Indonesia juga sita HP, lalu warga yang pakai baju aksesoris bendera Bintang Kejora langsung diminta buka. Uang mereka juga dirampas dengan kasar.”

Kehadiran militer Indonesia di Yuguru, dikabarkan telah mengganggu kenyamanan warga. Apalagi warga diintimidasi, diteror hingga warga ketakutan dengan tindakan militeristik.

“Warga sipil di Yuguru hidup dalam situasi tidak aman. Jadi, kami TPNPB Kodap lll Derakma Ndugama dengan tegas siap melakukan penyerangan terhadap aparat militer pemerintah Indonesia di wilayah Yuguru,” ujarnya.

Baca Juga:  Mayor Step Tekeipu Gobai Meninggal Dunia, Komnas TPNPB Umumkan Duka Nasional

TPNPB Kodap III Ndugama Derakma menyatakan, Panglima TNI beserta seluruh pasukannya yang sedang mendirikan pos-pos pertahanan militer di wilayah pengungsian Yuguru untuk segera hentikan tindakan intimidasi terhadap warga sipil.

“Wilayah Yuguru sudah ditentukan oleh kami sebagai tempat pengungsian bagi warga sipil selama pertempuran masih terjadi. Dan juga semua aset rumah-rumah warga yang telah dijadikan sebagai pos militer diminta untuk segera kembalikan kepada warga sipil sebagai bentuk penghormatan terhadap hukum humaniter.”

Lanjut ditegaskan, “Dalam situasi Yuguru sedang dikuasai oleh pasukan militer Indonesia, TPNPB Kodap III Ndugama Derakma tetap siaga menghadapinya.” []

Artikel sebelumnyaVanuatu Kembali Angkat Situasi HAM Papua di PBB
Artikel berikutnyaBupati Lanny Jaya Berharap 649 Siswa-siswi Usai Ujian Jaga Kesehatan Untuk Lanjut Kuliah