adv
loading...

TIOM, SUARAPAPUA.com — Fredi Ginia Tabuni, wakil bupati Lanny Jaya ditunjuk bupati Aletinus Yigibalom memantau langsung suasana ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di dua sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Pirime dan SMA Negeri 1 Makki, Rabu (19/3/2025).

Saat pemantauan, wakil bupati Lanny Jaya didampingi pelaksana harian (Plh) sekretaris daerah, pelaksana tugas (Plt) kepala Dinas Pendidikan, ketua PGRI, kepala Satpol PP, dan kepala bagian Humas.

Wabup Fredi Ginia Tabuni mengatakan, kunjungan ke dua SMA yang sedang melakukan USBN untuk memantau aktivitas siswa-siswa mengerjakan soal-soal ujian. Selain itu, pihaknya juga melihat keadaan sekolah.

“Pagi ini kami mengunjungi dua SMA yang sedang melakukan USBN. Saya mau melihat berapa siswa-siswa yang sedang ujian hari ini, dan keadaannya seperti apa,” kata Fredi.

Fredi Ginia Tabuni, wakil bupati kabupaten Lanny Jaya. (Liwan Wenda – Suara Papua)

“Kami hadir di sekolah untuk memberikan semangat kepada adik-adik yang sedang ujian, juga kepada bapak dan ibu guru di tempat pelaksanaan ujian di dua SMA ini,” lanjutnya.

ads
Baca Juga:  Reses DPR Provinsi, Masyarakat Mare Soroti Masalah KBM di SD YPPK Santo Mikael Suswa

Fredi Ginia Tabuni menyampaikan harapannya kepada peserta ujian agar soal-soal dikerjakan dengan baik supaya mendapat nilai bagus. Sebab setelah dinyatakan lulus, tentu harus melanjutnya studi ke perguruan tinggi.

“Adik-adik yang sedang ujian ini setelah nanti lulus harus punya cita-cita, karena menjadi pemimpin itu melalui sekolah. Khusus adik-adik perempuan, jangan pikir kawin dulu, sebaiknya fokus sekolah. Harus kejar cita-cita kalian dan bisa banggakan orang tua.”

Lanjut Wabup, “Mulai sekarang harus tentukan jurusan supaya bisa kuliah sesuai jurusan. Kita ada banyak sarjana, tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Ini pelajaran buat adik-adik yang akan lanjut pendidikan di perguruan tinggi.”

Kebikan penetapan kuota penerimaan CPNS dan kebutuhan di daerah, diakuinya kadang tak sejalan dengan kondisi banyaknya sarjana umum. Akibatnya, hampir setiap kali ada peluang seleksi, tidak semua sarjana dapat diterima.

“Kita di Lanny Jaya ini butuh guru dan dokter. Dibutuhkan banyak, karena hampir kita sudah punya Puskesmas di 39 distrik. Begitu juga sekolah. Jadi, sebelum kuliah, adik-adik harus punya cita-cita dan pilihan jurusan yang tepat. Karena kita di Lanny Jaya ini sarjana dari jurusan umum cukup banyak, tetapi sampai sekarang banyak yang belum mendapatkan pekerjaan karena kuota biasa keluar terbatas. Jadi, hari ini kita butuhkan bidang kesehatan seperti dokter, dan bidang pendidikan yakni guru, serta pilot,” bebernya.

Baca Juga:  Tiga Tahun SD Inpres Kurima Tidak Ada Proses Belajar Mengajar, Kepsek Diminta Diganti

Fredi juga menyampaikan terimakasih kepada kepala sekolah dan para guru juga honorer baru dan lama yang sudah mengabdi di setiap sekolah, lebih khusus SMA N 1 Pirime.

“Saya atas nama pemerintah kabupaten Lanny Jaya menyampaikan terimakasih banyak,” ucapnya.

Sementara itu, Saiman Yigibalom, pelaksana tugas (Plt) kepala Dinas Pendidikan Lanny Jaya, menyampaikan terimakasih kepada para kepala sekolah bersama guru telah menyukseskan pelaksanaan ujian.

“Kerja keras saudara-saudari sekalian hari ini anak-anak bisa mengikuti ujian dengan baik. Kami dari Dinas Pendidikan memang memberikan masing-masing kepala sekolah aplikasi, sehingga anak-anak bisa ikut ujian dan nanti lulus itu merupakan salah satu kebanggaan tersendiri bagi kita semua di kabupaten Lanny Jaya,” tutur Saiman.

Baca Juga:  Wabup Lanny Jaya Temui Lenis Kogoya Saat Sosialisasi Program MBG

Di lain sisi, ada satu langkah lagi yang dilakukan terutama penertiban data peserta didik agar tidak ada pemalsuan entah sengaja maupun tidak karena seringkali berdampak buruk.

“Kami akan tapis. Kalau itu terjadi, maka kepala sekolah dan guru-guru buat data tipu-tipu itu akan kelihatan. Anak-anak sedang mengikuti ujian seperti begitu sistem akan tolak dan tidak akan terima ijazah, terkecuali yang ada nama saja yang akan terima ijazah,” tegasnya.

Saiman Yigibalom, .Pd, Plt. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Lanny Jaya. (Liwan Wenda – Suara Papua)

Apabila hal tersebut terjadi, Saiman menyatakan, guru bersama kepala sekolah dan operator harus bertanggungjawab.

“Resikonya akan ditanggung oleh guru, kepala sekolah dengan operator. Ingat, ujian tahun ini agak beda dengan sebelumnya. Karena itu, saya menyampaikan informasi ini supaya jangan sampai anak-anak kita ini akan lulus semua, tetapi masih ada yang tidak akan terima ijazah,” tandasnya. []

Artikel sebelumnyaSmelter Freeport di Gresik, Tailing di Mimika
Artikel berikutnyaKaryawan-Karyawati RSMM dan KMM Keuskupan Timika Berekoleksi