BeritaKebijakan Gubernur Papua Tengah Soal Keberpihakan Terhadap Honorer OAP Diapresiasi Senator Lis...

Kebijakan Gubernur Papua Tengah Soal Keberpihakan Terhadap Honorer OAP Diapresiasi Senator Lis Tabuni

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dari Papua Tengah, Lis Tabuni mengapresiasi kebijakan gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki F Nawipa terkait kebijakan untuk keberpihakan dalam pengangkatan honorer di lingkungan pemerintahan Provinsi Papua Tengah.

Hal ini disampaikan Lis Tabuni kepada suarapapua.com dari Nabire, Papua Tengah, melalui rilis yang dikirim pada Jumat (28/3/2025).

“Saya (Lis Tabuni) sebagai anggota DPD RI dari dapil Papua Tengah mengapresiasi kebijakan gubernur Meki Nawipa. Kebijakan ini sangat bagus. Karena kebijakan ini adalah bentuk keberpihakan kepada orang asli Papua,” jelasnya.

Lis mengatakan, kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan kepada orang asli papua yang harus dilakukan oleh seluruh pengambil kebijakan di Papua Tengah, dan di Tanah Papua secara umum.

“Selama ini anak-anak asli papua sulit mencari pekerjaan. Banyak sarjana-sarjana yang menganggur. Jadi kebijakan ini bagus kalau benar-benar dilaksanakan. Karena anak-anak papua akan mendapat kesempatan dan peluang untuk dapat bekerja sebagai honorer. Jadi hal ini harus dicontohi oleh para pengambil kebijakan di Tanah Papua,” jelasnya.

Baca Juga:  Oknum Militer Diduga Menyiksa Warga Sorong yang Mengakibatkan Meninggal Dunia

Lebih lanjut, Tabuni mengatakan, UU Otsus memberikan amanat untuk melakukan keberpihakan kepada orang asli papua dalam setiap kebijakan yang diambil dan dilaksanakan alam pembangunan di Tanah Papua.

Ia mengharapkan agar gubernur Meki Nawipa dan wakilnya dapat memberdayakan orang asli papua dalam segala aspek dan bidang dalam pembangunan di Papua Tengah, dan di Tanah Papua secara umum. Kebijakan seperti ini, kata dia, akan menurunkan angka pengangguran.

“Semoga kerja-kerja beliau (gubernur Nawipa) terus memberdayakan OAP. Karena hal ini dapat menurunkan tingkat pengangguran di seluruh Tanah Papua Tengah. Selain itu, dengan hal seperti ini akan menurunkan angka kriminal. Juga akan meningkatkan kesejahteraan hidup asli papua. Karena kita tahu bahwa angka pengangguran sangat tinggi di Papua Tengah dan juga pertumbuhan ekonomi terendah dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia,” harapnya.

Baca Juga:  SP dan SMKS YPK Paulus Terbitkan Tabloid SEPA, Siswa Mengaku Puas dan Senang

Kabijakan Gubernur Papua Tengah

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor 800.1/146-2/SET terkait pengelolaan Pegawai Non-ASN/Kontrak di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk tahun 2025.

Dalam surat edaran tersebut, Gubernur menegaskan bahwa setiap Perangkat Daerah wajib mengalokasikan 90% pegawai Non-ASN/Kontrak untuk Orang Asli Papua (OAP) dan 10% bagi non-OAP. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat asli Papua dalam sektor pemerintahan daerah.

Selain itu, bagi Perangkat Daerah yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang tenaga Pegawai Non-ASN/Kontrak, pembayaran upah hanya dapat dilakukan hingga Maret 2025. Setelahnya, harus dilakukan revisi jumlah pegawai sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Baca Juga:  Sertijab Bupati Paniai, Martha Pigome: Setiap Pemimpin Ada Masanya

Sementara itu, bagi Perangkat Daerah yang belum mengeluarkan SK Gubernur terkait tenaga Non-ASN/Kontrak, mereka diwajibkan untuk menyusun SK yang mengacu pada aturan tersebut.

Kebijakan ini diambil dalam rangka optimalisasi pengelolaan tenaga kerja Non-ASN di Papua Tengah serta meningkatkan partisipasi masyarakat asli dalam pemerintahan. Surat edaran ini menjadi pedoman bagi seluruh kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam mengelola pegawai Non-ASN/Kontrak ke depan.

Keputusan Gubernur Papua Tengah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan Orang Asli Papua melalui kebijakan afirmatif di sektor ketenagakerjaan. Dengan menerapkan sistem kuota 90% untuk OAP, diharapkan semakin banyak masyarakat asli Papua yang mendapatkan kesempatan bekerja di pemerintahan daerah.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Uskup Terpilih Keuskupan Timika Bicara Krisis Kemanusiaan Papua Saat Jumat Agung

0
“Harapan bagi masyarakat kita di seluruh Tanah Papua, agar mereka dari hari ke hari tidak dibunuh dan dirampas hak hidup mereka yang memiliki martabat sebagai manusia,” tutup Uskup Bernardus

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.