JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Anggota DPD RI, Lis Tabuni mengungkapkan bahwa ia berkomitmen untuk mendorong pembentukan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) tentang mama-mama Papua di Provinsi Papua Tengah.
Hal ini disampaikan Lis Tabuni kepada media ini melalui rilis yang diterima suarapapua.com pada Jumat (28/3/2025) dari Nabire, Papua Tengah.
Lis Tabuni, Anggota DPD RI dari Dapil Papua Tengah ini mengatakan, ia sudah bertemu dan membicarakan rencana untuk mendorong pembentukan Perdasus tentang mama-mama Papua Bersama dengan anggota DPR Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai di Nabire, Papua Tengah.
Tabuni mengatakan, ia Bersama dengan Nancy Natalia Raweyai telah bertemu dan membicarakan rencana itu, sekaligus telah bertemu dengan mama-mama Papua di Nabire untuk mendengar aspirasi mama-mama Papua.
“Saya sebagai anggota DPD dari Papua Tengah akan mendorong pembentukan Perdasus untuk mama-mama Papua. Perdasus ini penting. Karena regulasi itu akan mengatur tentang proteksi mama-mama Papua. Dimana, melalui regulasi itu akan memberikan keleluasan bagi mama-mama supaya kerajinan tangan dan pangan lokal harus dijual oleh mama-mama Papua,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tabuni mengatakan, dirinya bersama anggota DPR PT secara langsung telah menerima aspirasi dari perwakilan ketua-ketua asar mama-mama Papua yang ada di Nabire, Dogiyai, Deiyai dan juga Paniai.
“Waktu saya bertemu dengan mama-mama Papua, dihadiri juga oleh Ibu Nancy Natalia Raweyai (anggota DPR PT). Kami sudah terima aspirasi mereka secara langsung dari perwakilan ketua-ketua Pasar mama-mama yang ada di seluruh kota Nabire dan Dogiyai , Deiyai jg Paniai. Dan juga ada Perwakilan dari kelompok Tani (OAP),” terangnya.
Setelah menerima aspirasi dari mama-mama Papua, kata dia, telah membicarakannya dengan anggota DPR PT dan berkomitmen untuk bekerja sama dalam hal memberikan perlindungan hukum melalui Perdasus yang akan didorong.
“Kami sadar bahwa provinsi ini adalah provinsi baru. Jadi banyak hal yang harus dikerjakan bersama. Salah satunya adalah mendorong pembentukan Perdasus untuk mama-mama Papua. Sebagai Perempuan Papua, kami berdua akan bekerja sama dalam mendorong hak-hak mama-mama kami. Kami harus menaruh pondasi yang baik , sebelum terlambat,” katanya.
Menurutnya, mama adalah pelita. Maka itu, sebagai perwakilan Perempuan Papua yang ada di DPD dan DPR Papua Tengah akan bekerja sama dan bekerja keras.
“Kami harus menjaga hak-hak mama agar mama-mama OAP dapat terus menjadi terang bagi membangun ekonomi keluarga, membantu anak-anak sekolah juga dalam melayani keluarga besar dan pelayanan dalam gereja maupun sektor lainnya,” katanya.
Pada bulan April mendatang, lanjut dia, akan pertemukan mama-mama Papua dengan anggota DPR Papua Tengah. Sehingga, dalam pertemuan itu diharapkan agar menemukan satu komitmen bersama untuk mendorong lahirnya Perdasus tentang mama-mama di Papua Tengah.
“Saya akan berusaha ketemukan mama-mama Papua dengan anggota Dewan PPT. Bertatap muka dengan pengurus pasar mama-mama sekalian dan sa akan kawal bersama ibu Dewan PPT Nancy Raweyai. Karena kami dua sudah komit. Pertemuannya kami harap agar terlaksana setelah libur lebaran dan paskah ini. Kami juga berharap supaya Perdasus yang akan kami dorong ini menjadi salah satu yang diutamakan dan harus jadi dalam tahun ini,” harapnya.