
TIOM, SUARAPAPUA.com — Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Pegunungan menggelar kegiatan penyaringan aspirasi perlindungan hak-hak orang asli Papua (OAP) provinsi Papua Pegunungan, Rabu (26/3/2025) di aula kantor bupati Lanny Jaya.
Dihadiri anggota MRP PP, Nius Kogoya perwakilan Pokja adat dan Era Wakur perwakilan Perempuan, kegiatan penyaringan aspirasi triwulan I tahun 2025 itu membahas soal tanah adat, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pentingnya kuota politik perempuan sebesar 30 persen.
Dalam sambutannya, Era Wakur menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah atas sambutan hangat dan antusiasme luar biasa dari masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) di kabupaten Lanny Jaya.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar,” kata Era.

Wakur memaparkan beberapa isu penting dalam forum tersebut, antara lain menyangkut tanah adat, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik.
“Kami berharap perekonomian di kabupaten Lanny Jaya ke depannya akan semakin baik. Selain itu, untuk lima tahun mendatang, kami meminta agar ada sembilan kursi khusus untuk perempuan dalam kuota politik Papua,” tuturnya.
Terkait dengan peraturan daerah khusus (Perdasus) yang sedang disusun, Era Wakur tegaskan, salah satu poin utama adalah pelarangan peredaran minuman keras di kabupaten Lanny Jaya.
“Kami berkomitmen untuk melarang minuman keras dijual di seluruh wilayah kabupaten Lanny Jaya dan provinsi Papua Pegunungan secara umum,” ujar Wakur.
Saat kegiatan penyaringan aspirasi yang digelar MRP Papua Pegunungan, Aletinus Yigabalom, bupati Lanny Jaya, menyampaikan harapan agar membawa dampak positif bagi masyarakat Lanny Jaya serta memperkuat perlindungan hak-hak OAP di kabupaten yang dipimpinnya.
“Pemerintah daerah berharap agar usulan aspirasi yang telah disampaikan secara lisan maupun tertulis dapat diakomodir oleh MRP Papua Pegunungan dengan mendorong Perdasi dan Perdasus lebih kepada perlindungan hak-hak orang asli Papua di provinsi Papua Pegunungan,” kata Aletinus. []