Ratusan Calon Dokter Muda FK Uncen Terancam DO

0
559
Aksi mahasiswa Uncen di depan FK, Rabu (9/4/2025). (Supplied for Suara Papua)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Fakultas Kedoteran Universitas Cenderawasih (Uncen) menggelar aksi protes di depan Fakultas di Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada, Rabu (9/4/2025).

Mereka menuntut agar pihak kampus menghentikan tindakan drop out (DO) mahasiswa kedokteran sebanyak 109 orang yang dilakukan secara sepihak dan memberikan perpanjangan masa aktif kuliah bagi mahasiswa dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang terancam.

Korlap Umum, Benyamin Lagowan menyatakan kebijakan fakultas kedokteran Uncen sangat merugikan masa depan puluhan mahasiswa.

“109 dokter muda Fakultas Kedokteran terancam drop out secara diam-diam dan sepihak oleh Dekan Fakultas Kedokteran, padahal mereka semua sudah hampir selesai. Ada yang hanya menunggu ujian kompetensi (UKMPPD), ada yang hanya menunggu Yudisium Profesi, ada juga yang hanya menyisakan 50 persen stase bagian dari praktek profesi,” ujar Benyamin dalam pernyataannya kepada suarapapua.com kemarin.

Baca Juga:  Dinilai Tabrak Aturan, Aktivis di PBD Soroti Kebijakan Walkot Sorong

Ia menyatakan sebagian besar mahasiswa yang di DO merupakan anak asli Papua. Mereka telah berkorban untuk kuliah di kedokteran, sehingga perlu ada kebijakan Fakultas Kedokteran untuk dipertimbangkan.

ads

“Puluhan tahun belajar di kampus dan pengorbanan mahasiswa kedokteran akan sia-sia karena kebijakan lembaga Uncen yang memberlakukan aturan ini tanpa pertimbangan matang,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut mahasiswa kedokteran mendesak agar pihak kampus segera menijau kembali dan memperbaruhi Nomor Induk Mahasiswa (NIM/RENIM) bagi semua mahasiswa yang terancam DO, karena diangap dilakukan sepihak tanpa pertimbangan yang matang.

Selain itu, mahasiswas juga mendesak Dekan FK mundur dari jabatannya dan FK Uncen ditutup bila tidak ada kebijakan (Diskresi) bersifat lex spesialis.

Baca Juga:  Karyawan-Karyawati RSMM dan KMM Keuskupan Timika Berekoleksi

Pihak rektorat Uncen dan dekan FK Uncen hadir langsung ke lapangan. Meskipun sempat diwarnai perbedaan pendapat mengenai tempat penyampaian aspirasi, pihak pimpinan lembaga berkenan menerima aspirasi mahasiswa di halaman Kampus FK Uncen.

Dekan FK Uncen, dr. Inneke Viviane Sumolang menyampaikan bahwa sampai saat ini pihak FK tidak pernah mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk melakukan DO terhadap 104/134 mahasiswa FK sebagaimana info yang beredar.

“Kami sudah dan sedang mengupayakan adanya kebijakan affirmatif untuk meningkatkan angka kelulusan peserta UKMPPD (retaker) FK Uncen tahun 2025. Kami akan mengupayakan suatu kebijakan untuk menolong 104 dokter muda ini agar tidak di DO,” katanya.

Pembantu Rektor I, Dr. Dirk Runtuboy menyampaikan data studi mahasiswa diatur oleh sistem sehingga perlu diikuti oleh pihak kampus dan mahasiswa.

Baca Juga:  Memperjuangkan Keadilan Masyarakat Adat Selatan Papua, LBH Merauke Diluncurkan

Runtuboy menambahkan pihak Uncen akan menyurati pihak PDDikti/PDPT untuk memperbaharui NIM bagi seluruh dokter muda (tanpa terkecuali).

“Data-data dokter muda akan disinkronkan dari data yang ada di pihak admin PDPT FK Uncen,” ujarnya.

Benyamin Lagowan, kordinator mahasiswa kedokteran menegaskan jika hingga 16 April 2025 tidak ada jawaban dari pihak Uncek maupun Faklkultas Kedokteran, maka mahasiswa akan kembali dan melakukan pemalangan terhadap kampus kedokteran Uncen.

“Bila hingga hari Rabu  16 April belum ada kejelasan, maka seluruh pimpinan mahasiswa Uncen BEM dan MPM Uncen, bersama BEMF dan DPMF 9 Fakultas akan melakukan aksi demo lebih besar dengan memalang kampus Uncen terutama FK Uncen hingga ada jawaban terbaik atas masalah ini,” tegas Lagowan.

Artikel sebelumnyaTPNPB Umumkan Duka Nasional Atas Meninggalnya Yoel Pigai dan Penias Agimbau
Artikel berikutnyaDikabarkan Sebanyak 71 Warga Sipil Mengungsi ke Kota Dekai