JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— TPNPB mengumumkan duka nasional atas meninggalnya dua pejuang sejati Papua Merdeka, Mayor Yoel Pigai dan Penias Agimbau dari Kodap XVI Odiyai Dogiyai pada 8 dan Penias Agimbau, anggota TPNPB Kodap VIII Intan Jaya pada 10 April 2025. Keduanya meninggal karena sakit.
Mayor Yoel Pigai merupakan Wakil Komandan Batalion II Bintang Timur, Kodap XVI Odiyai Dogiyai dan Penias Agimbau sebagai prajurit sejati TPNPB Kodap VIII Intan Jaya. Yoel Pigao meninggal pada 8 April 202
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap XVI Odiyai Dogiyai pada, Kamis 10 April 2025 terkait meninggalnya Mayor Yoel Pigai pada 8 April 2025. Ia meninggal setela mengalami sakit selama 2 tahun.
Sebby Sambom, Jubir TPNPB mengatakan, Mayor Yoel Pigai pernah terlibat dalam perampasan senjata api laras panjang (M16) milik Indonesia di Kabupaten Deiyai pada 28 Agustus 2019.
Sejak itu kata Sambom, Mayor Pigay yang berstatus sebagai pelajar meninggalkan sekolahnya dan bergabung dengan TPNPB Kodap XVI Odiyai untuk berjuang.
Ia kabur dengan senjata yang dirampasnya dari TNI. Sejak itu ia diangkat menjadi Wakil Komandan Batalyon II Bintang Timur di Wilayah Operasi Deiyai oleh Panglima TPNPB Kodap XVI Odiyai Dogiyai, Brigadir Jenderal Yonatan Pigai.
Sementara kabar meninggalnya Penias Agimbau diterima Markas Pusat KOMNAS TPNPB dari Je Nagapa, Komandan Pos Bogadi Pintu Satu bahwa Penias Agimbau sebagai prajurit sejati TPNPB Kodap VIII Intan Jaya telah meninggal dunia pada, Kamis 10 April 2025 karena sakit.
Kata Sambom, Agimbau berdasarkan laporan lapangan bahwa ia meninggal setelah mengalami sakit selama tiga bulan.
Penias Agimbau banyak terlibat dalam perang dengan TNI dan Polri di Intan Jaya hingga Paniai, bersama dengan Bridjend Undius Kogoya dan Mayjend Keny Tipagau. Termasuk bersama pasukan TPNPB dari Batalion Munidogo Mbiapigu yang berbaisis di wilayah perbatasan Paniai-Intan Jaya.
Oleh sebab itu Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menggumumkan duka nasional kepada seluruh elemen anak bangsa. Seluruh pejuang kemerdekaan di seluruh tanah Papua, di luar Papua, di luar negeri dan para diplomat Papua Merdeka dimanapun berada.
“Kepada para pejuang untuk tetap berjuang hingga merebut kemerdekaan bangsa Papua dari tekanan penindasan,”pungkasnya.