Paus Leo XIV Diharapkan Menjadi Jembatan Akhiri Konflik Kemanusiaan di Tanah Papua

0
79

SORONG, SUARAPAPUA.com — Uskup terpilih Timika, Mgr. Dr. Bernardus Bofitwos Baru, berharap, konflik kemanusiaan yang selama ini terjadi di Tanah Papua dapat segera diakhiri. Harapan itu disampaikan usai mendengar pidato pertama Paus Leo XIV di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025).

Menurut Mgr. Bernardus, Paus Leo XIV dalam pidatonya menyinggung tentang pembangunan jembatan melalui dialog dan perjumpaan agar semua orang bisa menjadi satu dan hidup dalam damai. Karena itu, ia berharap Paus Leo XIV menjadi jembatan untuk menyelesaikan konflik kemanusiaan yang berkepanjangan di Tanah Papua.

“Di Tanah Papua selama ini sudah menyerukan tentang dialog Papua yang digagas oleh almarhum Pastor Neles Tebai. Oleh karena itu, semoga Paus Leo XIV menjadi jembatan untuk dialog di Papua,” ujarnya saat dihubungi Suara Papua melalui WhatsApp, Jumat (9/5/2025) malam.

Kata Mgr. Bernard, selama ini orang Papua terus menyuarakan tentang berbagai persoalan kemanusiaan dan ekologi yang terjadi di Tanah Papua. Untuk itu, ia sangat berharap agar Paus Leo XIV bisa menjembatani untuk akhiri konflik di Tanah Papua. Apalagi Paus Leo XIV pernah mengunjungi Papua saat Paus masih menjabat sebagai Prior General Ordo Agustinus (OSA) sedunia.

Baca Juga:  Salah Tinjau Lokasi Tambang, Tim Advokasi Tambang Soroti Bupati Raja Ampat

“Paus Leo XIV pernah ke Papua. Kami juga beberapa kali memberikan laporan tentang situasi kemanusiaan dan ekologi yang terjadi di Papua,” ungkapnya.

ads

Mgr. Bernard berpendapat berdialog adalah jalan damai untuk mencari solusi guna mengakhiri konflik kemanusiaan yang berkepanjangan di Tanah Papua.

“Dialog adalah media yang menjadi jembatan untuk menghubungkan berbagai pihak, guna membangun perdamaian bagi semua orang yang ada di Tanah Papua,” ujarnya.

Dikutip dari Vatican News, berikut pidato lengkap perdana Paus Leo XIV usai terpilih sebagai penerus Paus Fransiskus:

Paus Leo XIV: Salam untuk Roma dan Dunia

Semoga damai menyertai Anda! Saudara-saudari terkasih, ini adalah salam pertama dari Kristus yang bangkit, sang Gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kawanan domba Allah. Saya juga ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati Anda, menjangkau keluarga-keluarga Anda dan semua orang, di mana pun mereka berada; dan semua bangsa, dan seluruh bumi: Semoga damai menyertai Anda.

Inilah kedamaian Kristus yang bangkit, kedamaian yang melucuti senjata, merendahkan hati, dan memelihara. Itu datang dari Tuhan. Tuhan, yang mengasihi kita semua, tanpa batasan atau syarat apa pun. Marilah kita dengarkan suara Paus Fransiskus yang lemah, namun selalu berani, yang memberkati Roma – Paus yang memberkati Roma dan dunia pada pagi Paskah.

Izinkan saya meneruskan berkat yang sama. Tuhan mengasihi kita, kita semua, kejahatan tidak akan menang. Kita semua berada di tangan Tuhan. Tanpa rasa takut, bersatu, bergandengan tangan dengan Tuhan dan di antara kita sendiri, kita akan maju terus. Kita adalah murid Kristus, Kristus berjalan di depan kita, dan dunia membutuhkan terang-Nya. Umat manusia membutuhkan-Nya sebagai jembatan untuk mencapai Tuhan dan kasih-Nya. Engkau membantu kami membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan, sehingga kita semua dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai.

Terima kasih Paus Fransiskus!

Terima kasih kepada saudara-saudaraku Kardinal yang telah memilih saya untuk menjadi Penerus Petrus dan untuk berjalan bersama kalian sebagai Gereja yang bersatu, yang bersama-sama mencari perdamaian dan keadilan, bekerja bersama sebagai wanita dan pria, setia kepada Yesus Kristus tanpa rasa takut, mewartakan Kristus, menjadi misionaris, setia kepada Injil.

Saya adalah putra Santo Agustinus, seorang Agustinian. Beliau berkata, “Bersamamu aku adalah seorang Kristen, untukmu seorang uskup.” Semoga kita semua berjalan bersama menuju tanah air yang telah dipersiapkan Tuhan bagi kita.

Kepada Gereja Roma, salam khusus saya sampaikan! Kita harus bersama-sama melihat bagaimana menjadi Gereja yang misionaris, membangun jembatan, dialog, selalu terbuka untuk menerima dengan tangan terbuka bagi semua orang, seperti lapangan ini, terbuka bagi semua, bagi semua yang membutuhkan kasih amal kita, kehadiran kita, dialog, dan cinta kasih.

(Berbicara dalam bahasa Spanyol): Hallo semuanya dan khususnya kepada umat di keuskupan saya di Chiclayo di Peru, umat yang setia dan beriman yang mendampingi uskup dan membantu uskup.

(Kembali ke bahasa Italia): Kepada semua saudara-saudari di Roma, Italia, dan seluruh dunia, kami ingin menjadi gereja sinodal, yang berjalan dan senantiasa mencari kedamaian, kasih amal, kedekatan, khususnya kepada mereka yang sedang menderita.

Hari ini adalah hari Supplicatio (permohonan) kepada Bunda Maria dari Pompei. Bunda Maria yang terberkati selalu ingin berjalan bersama kita, dekat dengan kita, ia selalu ingin membantu kita dengan perantaraan dan kasihnya. Jadi marilah kita berdoa bersama untuk misi ini, dan untuk seluruh Gereja, dan untuk perdamaian di dunia.

Kami mohon rahmat khusus ini dari Maria, ibu kami. Salam Maria.

Sambutan perdana Paus Leo XIV disampaikan sesaat setelah terpilih dalam Konklaf. []

Baca Juga:  Pendidikan Wun Nhosa Bongklasiak Resmi Dibuka
Artikel sebelumnyaBupati Sorong Serahkan Satu Unit Kunci Rumah ke Keluarga Berhitu
Artikel berikutnyaJembatan Ikon Modern Mengancam Lingkungan Masyarakat Enggros dan Tobati