Sejumlah Warga Sipil di Sugapa Tertembak Peluru Militer Indonesia

0
36

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Operasi penyisiran dan penyerangan kembali digencarkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (13/5/2025) dini hari. Sekira Pukul 04.00 WIT, pasukan bersenjata menyisir beberapa kampung di distrik Sugapa dan Hitadipa, yakni kampung Titigi, kampung Ndugusiga, kampung Jaindapa, kampung Zanamba, dan kampung Sugapa Lama.

Penyisiran berlangsung selama sejam. Sekira Pukul 05.00 WIT, penembakan brutal menyasar warga setempat di beberapa perkampungan itu. Sejumlah orang korban luka-luka terkena peluru.

Baca Juga:  Kunjungan Menteri ESDM dan Gubernur PBD ke Pulau Gag Hanya Pencitraan

Empat orang dilaporkan terkena tembakan. Mama Junite Zanambani, istri dari Emotianus Jegeseni, terkena peluru di lengan tangan. Ia dievakuasi ke kantor Klasis Hitadipa.

Anaknya, Minus Jegeseni (7), terluka di telinga. Korban diantar ayahnya, Emotianus Jegeseni, ke RSUD Sugapa yang terletak di ibu kota kabupaten Intan Jaya.

Korban berikut, Nopen Wandagau terluka di bagian tangan. Ia pun diamankan di kantor Klasis Hitadipa. Begitu pula mama Tapani, belum diketahui namanya, terluka dan diamankan di kantor Klasis Hitadipa.

ads
Baca Juga:  PT MRP di Batang Pele Mengancam Kehidupan Pari dan Paus

Selain itu, empat orang lainnya belum ditemukan.

Adapun korban hilang, Ruben Wandagau (kepala desa Hitadipa), Elisa Wandagau, Pendeta dari kampung Jaindapa (belum diketahui namanya), dan Gembala dari kampung Jaindapa juga belum diketahui namanya.

Warga sipil yang dinyatakan hilang tersebut sejauh ini masih dalam tahapan pencarian.

Di kampung Zanamba juga dikabarkan ada warga sipil yang hilang. Hanya saja, informasi tersebut masih belum dipastikan.

Baca Juga:  Diduga Brimob di PBD Backing Perusahaan Kayu dan Sering Intimidasi Masyarakat Sipil di Sorong

Sumber warga melaporkan, dini hari pasukan militer Indonesia melakukan penyerangan ke kampung Jaindapa atau Bambu Kuning dengan sasaran gembong TPNPB. Aksi penyerangan konon diawali penyisiran dari rumah ke rumah.

Warga sangat panik melihat kedatangan pasukan bersenjata lengkap. Karena ketakutan langsung lari keluar rumah dan mencari keselamatan ke hutan dan kampung-kampung terdekat. Mereka lewat pinggir kali hingga menyeberang dan tiba di kampung Titigi. []

Artikel sebelumnyaRapimnas VII KNPB Bahas Krisis ULMWP dan Peran TPNPB Menjunjung Hukum Humaniter
Artikel berikutnyaKasus HIV dan AIDS di Papua Tengah Kian Laju, Wagub Prihatin