Oleh: Lucia Klaudia Esuwe*
*) Mahasiswi Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura
Google telah menjadi alat digital yang berguna bagi masyarakat global. Di bidang pendidikan dan informasi, Google memberikan akses tanpa batas bagi setiap penggunanya di seluruh dunia, mempercepat pertukaran pengetahuan dan mendorong terwujudnya masyarakat global yang lebih terhubung.
Dalam konteks transnasionalisme dimana batas-batas negara semakin kabur akibat arus informasi, migrasi, dan teknologi, Google berperan sebagai jembatan utama menghubungkan individu dari berbagai bangsa melalui bahasa, budaya, dan pengetahuan.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dibalik manfaat tersebut, muncul pula kekhawatiran tentang isu privasi data dan potensi bias algoritma. Banyak pengguna merasa ragu dengan bagaimana data pribadi mereka digunakan dan disimpan, serta bagaimana informasi yang mereka terima dipengaruhi oleh kepentingan tertentu.
Dalam dunia yang semakin transnasional, kekuasaan platform, seperti Google melampaui yuridiksi nasional, menimbulkan tantangan serius terhadap kedaulatan digital dan etika informasi global.
Oleh karena itu, penting bagi komunitas internasional untuk mendorong regulasi yang adil, transparan, dan berbasis hak asasi manusia, agar manfaat teknologi digital, seperti Google dapat dinikmati secara merata tanpa mengorbankan kebebasan dan privasi individu lintas negara. (*)
Referensi:
https://safety.google/content-safety/
