Dalam Dua Bulan 55 Orang Meninggal Dunia di Nipsan, Perlu Ada Tim Tanggap Darurat

0
277

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com—  Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Papua melaporkan ada sebnayak 55 orang meninggal dunia di distrik Nipsan, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua. Sebanyak 55 itu terdiri dari 36 orang dewasa dan 19 orang anak.

Kejadian itu terjadi hanya dalam dua bulan, yakni awal bulan April – Mei 2025 dan itu terjadi secara siknifikan.

Dalam laporan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Gereja GIDI menyebut kematian itu akibat penyakit yang mirip dengan gejala Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Juga:  Diduga Oknum Polisi di Sorong Menyiksa Terduga Pencurian  Secara Tidak Manusiawi

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot, dan ruam kulit, serta dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti pendarahan dan syok.

Pdt. Jimmy Koirewoa, Ketua Departemen Hukum dan HAM Gereja GIDI mengatakan laporan dari lokasi kejadian menunjukan bahwa kematian warga akibat gejala mirip deman berdarah Dengue.

ads

Wilayah yang terdampak kata dia di 13 Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP), 8 kampung di distrik Nipsan, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Juga:  Perusahaan Sawit Fakfak Picu Konflik Horisontal di Tofoi dan Aroba, Bupati Bintuni Diminta Ambil Tindakan

Sejauh in tindakan yang sudah dilakukan akibat terjadinya korban jiwa ini oleh tokoh intelektual, pemuda dan gereja di Nipsan adalah menyediakan obat-obatan melalui Dinas Kesehatan Kabpaten Yahukimo.

“Termasuk menyumbangkan dana pribadi untuk mencarter pesawat pengiriman obat dan tenaga medis. Melakukan koordinasi aktif dengan pemerintah daerah untuk penanganan lebih lanjut,” kata dia.

Oleh sebab itu ia berharap adanya tindakan dan solusi lebih lanjut yakni membentuk tim tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan guna penanganan krisis kesehatan ini.

Baca Juga:  Konflik Intan Jaya: TNI Tewaskan 4 Anggota TPNPB, Satu Warga Sipil dan 7 Orang Hilang
Warga ketika menguburkan salah satu warga Nipdan yang meninggal dunia. (Supplied)

Pengiriman logistik dan obat-obatan secara darurat ke Distrik Nipsan sebagai tindakan pencegahan dan pengobatan.

“Termasuk evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala Puskesmas Distrik Nipsan, karena diduga tidak menjalankan tugas sejak pelantikan hingga saat ini, yang turut memperparah situasi di sana,” pungkasnya.

“Laporan ini ini kami sampaikan sebagai bentuk keprihatinan dan seruan darurat atas situasi yang mengancam nyawa dan keselamatan warga di Distrik Nipsan. Kami mengharapkan perhatian dan tindakan cepat dari pihak berwenang demi kemanusiaan,” tukasnya.

Artikel sebelumnyaTNI Tembak Mati Agus Murib, TPNPB: Dia Adalah Warga Sipil!
Artikel berikutnyaDiduga Oknum Polisi di Sorong Menyiksa Terduga Pencurian  Secara Tidak Manusiawi