JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim telah menembak mati satu anggota TNI dalam kontak tembak di Puncak pada, Senin (26/5/2025). Penembakan itu terjadi ketika aparat TNI melancarkan operasi militer di wilayah itu sejak pagi pada 26 Mei 2025.
“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Mayor Numbuk Telenggen di Puncak bahwa penembakan terhadap satu anggota TNI dari satuan TNI Yonif 502 tersebut dilakukan oleh penembakan jitu TPNPB yang telah siaga dengan jarak tembak ± 1 Km dari jangkauan target,” kata Sebby Sambom dalam pernyataannya pada, Senin (23/5/2025).
Penembakan itu terjadi kata Sebby usai aparat TNI dan Polri melancarkan operasi sejak pukul 04.00 Wit dini hari hingga pukul 17.30 Wit sore.
“Di pihak kami [TPNPB] tidak ada jatuhnya korban jiwa. Dengan demikian kami bertanggung jawab menembak mati satu anggota TNI,” tukas Sebby.
Sebby menjelaskan, pasukan TPNPB di Ilaga telah siap untuk melakukan perlawanan. Mereka terbagi di beberapa titik target,salah satunya di Distrik Gome Utara untuk mengantisipasi operasi susulan serangan dari aparat militer Indonesia.
“Dari penembakan jitu hingga prajurit tempur telah siaga satu di sejumlah titik dan siap eksekusi aparat Indonesia jika melewati zona merah di wilayah Gome, Kabupaten Puncak, Papua,” tukasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pasukan TPNPB dari Kodap Sinak telah bergabung dengan pasukan TPNPB di Ilaga untuk siap melakukan perang melawan TNI dan Polri.
Selain itu Sebby menyerukan kepada komunitas lokal, nasional dan internasional untuk dapat membantu warga sipil yang terkena dampak konflik bersenjata di Kabupaten Puncak dan juga akibat dari operasi militer Indonesia secara brutal di wilayah Distrik Gome Utara.
Terutama serangan yang dilakukan dengan menjatuhkan sejumlah roket di pemukiman warga sipil sehingga mengakibatkan warga ketakutan dan terus mengungsi ke kota.
Sebby mengatakan, tindakan militer Indonesia bukan hanya melakukan pengejaran dan berperang melawan TPNPB, tetapi tindakan yang lebih jauh dari kata layak.
“Militer pemerintah Indonesia melakukan operasi militer untuk mengeluarkan warga sipil dari wilayah Kabupaten Puncak dan Intan Jaya. Ini dilakukan untuk meloloskan operasi tambang emas di wilayah Intan Jaya yang disebut Blok B Wabu. “
“Jadi semua orang harus ketahui bahwa operasi-operasi yang dilakukan aparat Indonesia ini seolah-olah melakukan pengejaran terhadap anggota TPNPB, tetapi mereka sebenarnya melakukan tindakan pengusiran untuk kuasai wilayah Blok B Wabu.”
Kontak tembak pada 26 Mei 2025
Pada tanggal 26 Mei 2025, telah dilaporkan terjadi operasi militer di Ilaga dan terjadinya pembakaran sejumlah rumah warga.
Panglima TPNPB Kodap Sinak Brigjend Denis Kulua bersama Komandan Operasi, Mayor Kelenak Murib menyatakan, pihaknya telah memasuki kontak tembak dengan TNI/Polri. Pasukan Kodap Sinak telah bergabung dangan pasukan TPNPB di Ilaga untuk menyatuhkan kekuatan.
“Kami akan tetap bertahan di tempat kami sampai Papua Merdeka,” tukas Denius Kulua.