JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pada tanggal 15 Juni 2025, aparat gabungan TNI dan Polri telah melakukan pengejaran terhadap anggota TPNPB di bawa pimpinan Egianus Kogeya di Distrik Tangma, Kurima, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua.
Akibat dari pengejaran itu, terjadi kontak tembak yang mengakibatkan salah satu warga sipil bernama Mesak Aspalek yang berusia 45 tahun mengenai luka tembak di bagian kepala hingga meninggal dunia.
Warga melaporkan, korban hendak di bawa ke kota Wamena, namun tidak bisa dilakukan karena aparat gabungan TNI dan Polri telah mengambil posisi di puncak gunung Ongolo, jalan satu-satunya menggunakan kendaraan dari Tangma Menuju kota Wamena.
Namun informasi itu belum dikonfirmasi oleh aparat gabungan TNI dan Polri.
Selain warga sipil yang menjadi korban, salah satu anggota TPNPB juga diketahui tertembak aparat TNI dan Polri. Namun sejauh ini belum diketahui idtentitasnya.
Theo Hesegem, Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua dalam pernyataannya pada 16 Juni 2025 mengatakan, kontak tembak itu terjadi sekitar pukul 11- 00 Wit di kampung Aruli, Desa Alleng, Distrik Tangma, dan mengakibatkan 2 orang tertembak mati.
Theo mengatakan, Mesak Aspalek yang menjadi korban adalah warga sipil, bukan anggota TPNPB
“Menurut saya orang tua Mesak Aspalek ini mengalami korban sia-sia. Dia kelihatannya bukan anggota TPNPB yang ditargetkan. Dia adalah masyarakat biasa yang sehari-hari tinggal di kampung Aruli, sehingga menurut saya tindakan penembakan ini tidak terukur dan [tidak] profesional,” tukas Theo.
Sejak berita ini disiarkan, belum ada pernyataan aparat TNI dan Polri.
Anggota TNI tertembak mati di Dekai Yahukiumo
Salah satu Anggota TNI di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan ditembak mati di jalan Serada, jembatan Kali Biru KM 4, Distrik Dekai, Yahukimo pada 16 Juni 2025 sekitar pukul 10.45 Waktu Papua.
Korban bernama Serka SM ditembak ketika dalam perjalanan ke Makodim 1715/Yahukimo. Korban merupakan anggota dari Kodim 1715/Yahukimo. Korban diketahui telah meninggal dunia walaupun sempat dilarikan ke rumah sakit.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menyatakan bertanggung jawab atas penembakan yang terjadi di distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada 16 Juni 2025 itu. Penembakan itu dilakukan anggota TPNPB Kodap XVI Yahukimo di bawa pimpinan Mayor Kopitua Heluka.
Sebby Sambom mengatakan, penembakan itu dilakukan terhadap dua orang. Salah satunya anggota TNI dan salah satunya adalah anggota mata-mata.
Kata Sebby, Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brijend Elkius Kobak mengaku bahwa aksi penyerangan tersebut telah direncanakan sebelumnya dan di dua lokasi yang berbeda.
“Maka itu penembakan salah satunya diarahkan kepada anggota TNI dan lainnya agen intelijen militer Indonesia. Hal itu kami siap bertanggung jawab,” tukas Sebby.
Kaitan dengan itu kata Sebby, perang yang telah dilakukan pihaknya di 36 Kodap di seluruh tanah Papua akan terus dilakukan hingga Papua merdeka.