
TIOM, SUARAPAPUA.com — Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) kabupaten Lanny Jaya menyelenggarakan musyawarah daerah (Musda) ke-V, Rabu (18/6/2025). Sayangnya, kegiatan diwarnai kericuhan serta pelemparan batu dan kayu diantara dua kubu di lingkungan kantor DPRK Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Anip Kogoya, anggota DPRK Lanny Jaya yang juga pengarah Musda ke-V KNPI Lanny Jaya, mengatakan, sejak awal tahapan Musda berjalan baik, tetapi diantara bakal calon terjadi keributan dari dua kubu, sehingga untuk sementara dipending.
Kepada Suara Papua di aula Nirimok kantor DPRK Lanny Jaya, Anip Kogoya mengatakan, dinamika yang terjadi akan ditindaklanjuti bersama semua pihak terkait agar Musda tetap diselenggarakan hingga tuntas.
“Tadi ada dinamika yang terjadi, dan itu hal biasa. Panitia bersama pengarah, pimpinan sidang dan seluruh intelektual akan kumpul untuk diskusikan selanjutnya supaya ada solusi terhadap penetapan calon dan pemilihan nanti bisa dilanjutkan,” tuturnya.
Sebagai bagian dari intelektual Lanny Jaya, Anip Kogoya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas dukungannya hingga Musda dapat diselenggarakan meski kemudian diwarnai situasi kurang baik.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah karena organisasi pemuda kurang bagus, KNPI Lanny Jaya ada dualisme kepengurusan, tetapi saat ini sudah jadi satu. Saya juga ucapkan terima kasih kepada panitia dan seluruh peserta Musda, OKP, DPC distrik dan seluruh pemuda dari Beam sampai Kwiyawage,” ucap Anip.
Anip juga menyinggung, jikapun KNPI provinsi dan kabupaten lain boleh ada dualisme, tetapi untuk Lanny Jaya tetap satu. Oleh karenanya, para pemuda bersama kaum intelektual dari Beam hingga Kwiyawage patut diapresiasi.
“Untuk dinamika yang terjadi tadi ini kami akan selesaikan dan kami akan komunikasi dengan pemerintah daerah, bupati dan wakil bupati serta panitia. Setelah itu baru kami akan pastikan lagi untuk pemilihannya dalam waktu dekat,” kata Anip Kogoya.
Ria Kogoya, sekretaris pimpinan sidang tetap, mengaku tak paham pemicu keributan di sela kegiatan Musda.
“Sidang sudah berjalan baik, tetapi pada pembahasan kriteria bakal calon, ada ketidakpuasan dari bakal calon dan peserta Musda.”
Enggan mengungkit dinamika yang sudah berlalu, ia justru menghendaki adanya kejelasan kegiatan Musda.
”Kami pimpinan sidang siap menjalankan Musda sesuai aturan KNPI. Biar nanti tidak mengorbankan kepentigan pemuda Lanny Jaya, maka kami minta solusi kepada pemerintah daerah, pengarah dan panitia agar ada keputusan. Tentunya nanti sesuai jadwal siap kami laksanakan,” ujar Ria.
Herdinus Wanimbo, ketua panitia Musda DPD KNPI Lanny Jaya, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memfasilitasi kegiatan besar ini, bahkan pula telah menginstrusikan organisasi pemuda menjadi satu.
“Dari kami panitia terkait kesiapannya sudah kami lalui semua tahapan, dan ini memang tahapan terakhir, tinggal satu langkah saja kami masuk dalam pemilihan, tetapi sebelum pemilihan, penetapan kriteria bakal calon terjadi keributan hingga ricuh. Situasi ini karena ada teman yang terima, ada juga tidak terima kriterianya. Jadi, hari ini kegiatan Musda dipending,” jelas Herdinus.
Nasib Musda yang dipending, kata Wanimbo, menunggu upaya yang segera ditempuh dengan berkoordinasi ke sejumlah pihak terkait.
“Kita akan selesaikan tahapannya. Tunggu info saja,” imbuhnya. []