Serang Pos TNI Yuguru, Satu Tewas dan Lainnya Luka Tembak

0
0

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tidak terima dengan berbagai tindakan tidak manusiawi terhadap warga sipil di kampung Yuguru, distrik Mebarok, kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Batalion Yuguru menyerang pos TNI di Kuid, Yuguru, Jumat (20/6/2025) pagi.

Penyerangan mengakibatkan satu anggota TNI tewas dan lainnya luka-luka. Pos TNI diserang sekitar jam 09.00 WP dipimpin komandan TPNPB Batalion Yuguru, Mayor Ibet Gwijangge bersama pasukannya.

Jubir TPNPB Sebby Sambom mengaku menerima laporan resmi dari komandan operasi TPNPB Batalion Yuguru, Mayor Soa-soa Karunggu, Jumat (20/6/2025) dari medan perang di Nduga.

“Penyerangan pos TNI di Kuid Yuguru dilaporkan langsung melalui telepon seluler oleh komandan operasi Batalion Yuguru, Mayor Soa-soa Karunggu bahwa pukul jam 09.00 pagi TPNPB Kodap lll Ndugama Derakma Batalion Yuguru telah menyerang pos TNI ll daerah Yuguru di Kuid. Dalam penyerangan itu, kami tewaskan satu anggota TNI yang dikirim oleh presiden Prabowo Subianto dan anggota teroris Indonesia lainnya luka-luka tembakan.”

Baca Juga:  TPNPB “Diusir” dari Wamena, Bupati Jayawijaya Masuk DPO

Lanjut Sebby mengutip laporan lapangan, “Sedangkan dari kami tidak ada yang kena dalam baku tembak dengan tentara teroris Indonesia di Yuguru.”

ads

Atas penyerangan dan penembakan terhadap pos TNI II di Kuid Yuguru, TPNPB bertanggungjawab penuh.

Alasan Kuat

Beberapa alasan mengapa pos TNI di Yuguru diserang TPNPB.

Pertama, Yuguru adalah daerah tempat tinggal warga sipil, tetapi militer Indonesia masuk ke Yuguru mulai 18 Januari 2025 dan TNI membangun dua pos militer Indonesia yakni pos l di lapangan terbang Yuguru dan pos ll di Kuid daerah Yuguru.

Kedua, Batalion Yuguru sudah mengimbau kepada presiden Prabowo Subianto dan militer Indonesia bahwa Yuguru adalah tempat tinggal warga sipil, sehingga militer Indonesia menarik diri dari Yuguru. Dalam peringatan itu sudah diingatkan 3 kali, namun militer Indonesia pos titik kuat Yuguru tidak indahkan peringatan Kodap lll Ndugama Derakma Batalion Yuguru pada Februari-Maret 2025 lalu.

Baca Juga:  TNI Tembak Mati Anggota TPNPB di Kali Yetni, YKKMP: Jasadnya Telah Dimakamkan di TPU Sinakma

Ketiga, Kepala distrik Mebarok, masyarakat Yuguru dan pos TNI sudah sepakat pada tanggal 11 Februari 2025 bahwa militer Indonesia tidak keluar dari kali Merame dan kali Waru, tetapi itu tidak diindahkan. Tanggal 22 Maret 2025, TNI menangkap, menganiaya hingga memutilasi satu warga sipil bernama Abral Wandikbo. Selanjutnya, 25 Maret 2025, TNI dibawah pimpinan komandan Jonathan gerebek rumah dan menangkap warga sipil di Yimiri satu dan Yimiri dua.

Keempat, Sudah ada penyampaian untuk tidak keluar dari kali Merame, tetapi TNI malah keluar dan membakar rumah warga Kuid, membongkar gedung Gereja KINGMI Kuid dan membongkar gedung Puskesmas Yuguru hingga dijadikan pos ll di Kuid.

Kelima, TNI di Yuguru merampas barang-barang milik warga sipil Yuguru, seperti uang, senapan angin, parang, kapan, sensor, anak panah dan membunuh babi milik warga Yuguru. Aksi mereka seperti perampok. Dilakukan dibawah todongan senjata.

Baca Juga:  Umumkan Duka Nasional Gugurnya Prek Serera, TPNPB: Tidak Akan Mundur Selangkahpun

Dengan kelima alasan itu, TPNPB Kodap lll Ndugama Derakma Batalion Yuguru pada hari Jumat (20/6/2025) menyerang pos ll Kuid.

Langgar HHI

Keberadaan pasukan militer Indonesia dengan menamakan Titik Kuat Yuguru telah melanggar hukum humaniter internasional (HHI), juga melanggar hukum perang Konvensi Jenewa 1949 yang dimana melarang menembak rakyat sipil, melarang membakar rumah sakit dan Gereja.

“Tentara Indonesia telah melanggar hukum humaniter internasional, sehingga kami TPNPB-OPM Kodap lll Ndugama Derakma Batalion Yuguru menyerang dan menembak militer teroris Indonesia.”

Mayor Ibet Gwijangge dan Mayor Soa-soa Karunggu sebagai penanggungjawab perang lawan TNI di Yuguru menyatakan, komandan TNI di Yuguru yaitu Chris, Dila dan Jonatan tidak boleh kejar warga sipil yang tidak punya senjata.

“Silahkan kejar saya dan pasukan saya Batalion Yuguru karena kami tidak lari dari anda dan Yuguru ini rumah kami”. []

Artikel sebelumnyaAletinus-Fredi Membangun Lanny Jaya dari Kampung ke Kota
Artikel berikutnyaAMP Yogyakarta Diteror 4 Paket Busuk dan Tulisan Intimidatif