Konflik Kekerasan di Papua Tengah Harus Dibicarakan dengan Presiden RI

0
13

JAYAPURA, SUARAPAPU.com — Konflik konflik di wilayah provinsi Papua Tengah sudah lama terjadi. Polanya sama, aktor sama, hanya tempat dan waktu yang berbeda.

Karena itu, untuk meminimalisir ķonflik, tidak bisa dibicarakan atau diputusķan di daerah, tetapi harus dibicarakan Panglimà Tertinggi di Jakarta yaitu Presiden Republik Indonesia. Karena ini bukan masalah sosial. Kita tidak bisa membangun bìla daerahnya konflik tentu hal ini tidak sesuai dengan maksud dibentuknya Provinsi Papua Tengah.

Baca Juga:  Delapan Tuntutan Mahasiswa Dogiyai Sikapi Situasi Daerah

Hal ini telah disampaikan dalam diskusi bersama Yoris Raweyai, wakil ketua DPD RI dan ketua MPR For Papua, pertemuàn dihadiri juga Bartolomeus Mirip, anggota DPRK Intan Jaya, beberapa waktu lalu di Nabire.

Pertemuan membahas berbagai kasus kekerasan kekerasan di Papua Tengah dan Tanah Papua umumnya telah mengakibatkan korban jiwa, harta benda serta masyarakat mengungsi.

Baca Juga:  18 Organisasi Nyatakan Tolak PSN 24 Triliun di Papua Barat Daya

Menanggapi permintaan itu, Yoris Raweyai menyampaikan, MPR For Papua siap berkolaborasi dengan MRP dan DPRP dan DPRK se-Tanah Papua guna membicarakan di Jakarta dengan para penguasa, seperti Presiden RI, Pangab dan Kapolri, untuk itu diperlukan koordinasi dan komunikasi segera.

ads

Untuk mendukung hàl itu perlu dibuat RDP bersama MRP dan DPRP dan DPRK se-Papua Tengah dan mengundang semua pihak, kemudian dibentuk TIM bersama bicara di Jakarta, langsung kepada petinggi-petinggi negara di Jakart agar memperoleh solusi guna menciptakan suasana aman dan damai. []

Baca Juga:  Pencabutan IUP Nikel di Raja Ampat Picu Konflik Saudara di Kawei
Artikel sebelumnyaOperasi Militer Dua Hari, Banyak Rumah Warga Sipil di Distrik Omukia Terbakar
Artikel berikutnyaBupati Dogiyai Yudas Tebai Terima Penghargaan “Best Figure Regent 2025”