Kondisi jalan Petrogas belum lama ini. (Dok. masyarakat)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com — Masyarakat kampung Klawoton, distrik Moi Sigin, mendesak pemerintah provinsi Papua Barat Daya, pemerintah kabupaten Sorong dan tujuh perusahaan di wilayah itu untuk segara memperbaiki ruas jalan Petrogas.

Jalan Petrogas bukan hanya jalur vital penghubung antar kampung di wilayah tersebut, tetapi juga masyarakat dari distrik Seget dan Segun.

Masyarakat setempat mengaku kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama, apalagi di saat musim hujan, jalan tersebut tidak bisa dilalui baik dengan kendaran roda dua maupun roda empat.

Baca Juga:  Raja Ampat Merupakan Warisan Dunia, Wisatawan Ikut Aksi Tolak Tambang

“Sejak tahun 2014, jalan ini rusak dan sangat menghambat aktivitas warga dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, pembangunan, dan kehidupan sosial sehari-hari,” ujar Jefri, warga distrik Moi Sigin.

Kondisi jalan Petrogas tepatnya di kampung Klawoton, distrik Moi Sigin. (Dok. masyarakat)

Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat agar mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah maupun perusahan, tetapi hingga kini belum mendapatkan respons positif.

ads

“Sudah beberapa kali kami lakukan pemalangan karena kondisi jalan rusak. Kami juga usulkan perbaikan jalan melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat distrik sejak 2016 sampai 2025. Tetapi hingga kini belum ada realisasi konkret dari pemerintah daerah,” ujarnya.

Baca Juga:  Mulai Hancurnya Wisata Raja Ampat, Uskup Timika: Ulah Oligarki!

“Kami sudah berteriak, sudah mengusulkan, tetapi tidak ada jawaban pasti dari pemerintah. Kami hanya ingin jalan yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup kami,” ujar Jefri Nibra, salah satu warga yang ikut dalam aksi pemalangan.

Yulius Masinau, Kepala kampung Klawoton mengakatan, kurang lebih terdapat 7 perusahan yang beroperasi di sepanjang ruas jalan tersebut. Maka itu, ia berharap pihak perusahaan juga berkontribusi dalam memperbaiki jalan agar masyarakat yang lalui jalan itu tidak keluhkan lagi.

Baca Juga:  PT IKS Diduga Sengaja Buang Limbah Sawit di Sungai Klasof

“Jalan ini semakin parah. Masyarakat terus mengeluh kepada saya, karena wilayah ini di bawah tanggung jawab saya. Ada tujuh perusahaan yang beroperasi di antara distrik Moi Sigin dan Seget. Sejak mereka beroperasi, jalan semakin rusak, tetapi mereka tidak peduli juga. Kami harap pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk memperbaiki jalan ini,” kata Yulius. []

Artikel sebelumnyaPangan Lokal Terpinggirkan, Pemerintah Papua Barat Daya Didesak Buat Regulasi
Artikel berikutnyaGAMKI Menggandeng Seluruh Pemuda Gereja di Lanny Jaya