Oleh: Victor Yeimo*
*) Jubir internasional KNPB
Kita menyembah Tuhan yang bangkit, tetapi hidup sebagai bangsa yang ditaklukkan. Inilah kontradiksi iman kita. Paskah bukan sekadar perayaan liturgis, tetapi adalah deklarasi ideologis, bahwa Allah berpihak pada mereka yang disalib oleh kekuasaan.
Yesus dieksekusi sebagai kriminal politik oleh kekuasaan Romawi dan pemuka agama kolaborator. Tetapi Ia bangkit dari kematian dan mendekonstruksi logika kuasa yang mendefinisikan hidup menurut standar kolonial. Kebangkitan Yesus adalah momentum politik radikal: Ia adalah tubuh yang tidak tunduk pada hukum kekaisaran, tetapi hidup dalam kedaulatan Allah.
Umat Kristen mengaku percaya kebangkitan, namun tunduk pada penguasa dan membungkam penderitaan bangsa yang dijajah, sesungguhnya sedang mengkhianati Injil itu sendiri.
Paskah adalah saatnya membangkitkan kesadaran historis, kesadaran spiritual, dan kesadaran politik. Mari bangkitkan kembali tubuh sejarah kita yang telah disalib untuk dihidup sebagai kesadaran, sebagai tindakan, dan sebagai perjuangan.
Yesus sudah bangkit. Maka, kita pun harus bangkit.
Dari ketakutan. Dari kompromi. Dari kematian yang dipaksakan oleh kuasa penjajah.
Selamat Paskah!. (*)