JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Dilaporkan pada, Selasa 16 Juli 2024 pukul 20:00 WIT malam terjadi penembakan terhadap tiga warga sipil di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Diduga pelaku penembakan adalah aparat TNI dari Satgas 753 di Mulia, Puncak Jaya.
Mereka yang tertembak adalah Tonda Wanimbo, kepala kampung Kalome Distrik Mepogolok, Pemerintah Murib, kepala kampung Dokkome dan Dominus Enumbi, warga sipil. Selain itu dilaporkan sejumlah warga lainnya yang mengalami luka tembak yang belum diidentifikasi identitasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara Papua, awal kejadian itu tejadi lantaran anggota TPNPB dari Kodap Sinak memasuki kota Mulia, Puncak Jaya. Di mana pukul 20:00 WIT malam, Terinus Enembuni, salah satu anggota TPNPB Sinak yang bermarkas di Nusineri memasuki kota Mulia untuk ke kios.
Namun keberadaan Terianus diketahui aparat TNI dari Satgas 753, tim Maleo dan Elang yang bertugas di Puncak Jaya.
Mereka langsung melakukan pengejaran terhadap Terianus menggunakan tiga kendaraan roda empat. Ketika Terianus di depan SD YPPG Distrik Mulia, aparat TNI melepaskan tembakan senjata api dari jarak 50 meter, namun tidak mengenainya. Ia lalu kabur jauh dari lokasi tersebut.
Tidak lama kemudian sekitar pukul 20.10 WIT diketahui tiga warga sipil tertembak mati senjata api.
Tidak lama kemudian sekitar pukul 20.10 WIT diketahui tiga warga sipil tertembak mati senjata api.
Akibat dari penembakan itu pada, Rabu 17 Juli 2024, situasi kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya dalam situasi darurat, karena mobilisasi aparat militer.
Dari sejumlah potongan video pendeka yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah kendaraan aparat TNI dan Polri, termasuk sejumlah kendaraan lainnya terbakar.
Belum diketahui pelaku kebakaran kendaraan-kendaraan tersebut.