TPNPBTPNPB Mengaku Bertanggung Jawab Menembak Mantan Polisi yang Menjadi Mata-Mata di Puncak...

TPNPB Mengaku Bertanggung Jawab Menembak Mantan Polisi yang Menjadi Mata-Mata di Puncak Jaya

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Panglima TPNPB Kodap Yambi, Yoniro Enumby dan anggotanya menyatakan bertanggung jawab atas penembakan salah satu mantan anggota polisi yang menjadi mata-mata di Yambi, Puncak Jaya pada 7 April 2025.

Pernyataan itu disampaikan Sebby Sambom, Jubir TPNPB dalam pernyataanya pada 8 April 2025 berdasarkan informasi yang diterimnya dari Yambi pada 7 April 2025.

Sambom mengatakan, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap Yambi, Yoniro Enumby dan pasukannya pada, Senin 7 April 2025 bahwa “Kami bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang anggota intelejen Indonesia di Yambi, Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah,” kata Sambom berdasarkan pernyataan yang diterimnya.

Baca Juga:  TPNPB Kodap VIII Menyatakan Akan Menembak Mati TNI-Polri yang Masuk Zona Perang

“Penembakan itu kami lakukan karena kami telah mengikuti korban ketika beraktivitas selama ini di wilayah konflik bersenjata. Sehingga kami melakukan penembakan. Oleh sebab itu kami menghimbau kepada seluruh orang imigran Indonesia untuk segera keluar dari wilayah-wilayah konflik bersenjata di tanah Papua, agar tidak menjadi korban selanjutnya.”

“Peringatan penting terhadap warga sipil orang imigran Indonesia, jika terus berkeliaran di wilayah konflik bersenjata, maka kami akan tetapkan sebagai agen intelejen Pemerintah Indonesia dan melakukan penembakan di tempat,” pungkasnya.

Baca Juga:  Pasukan TPNPB 36 Kodap Berduka Atas Berpulangnya Jenderal Matias Wenda

Usai penembakan itu kata Sambom, aparat gabungan TNI dan Polri melakukan patroli dan memasuki kampong Timopur, distrik Sinak Barat. Hal itu dilakukan aparat TNI dan Polri sejak 7 April 2025, lalu melakukan penembakan dari udara ke sekitar kampung.

Terkait hal tersebut kata Sambnom, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mendesak Presiden Prabowo Subianto, Panglima TNI dan Polri agar segera menghentikan serangan udara terhadap warga sipil di Puncak Jaya.

Baca Juga:  Sebby Sambom: Tidak Benar Pembentukan Kodap Baru Dengan Nama yang Sama

Belakangan diketahui yang tertembak di Intan Jaya adalah mantan Kapolsek Mulia Iptu Djamal Renhoat (62).

“Memang benar KKB melakukan penembakan hingga menewaskan Iptu (Purn) Djamal Renhoat,” ujar Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara seperti dilansir dari Antara pada, Selasa (8/4/2025).

Penembakan itu terjadi di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Puncak Jaya, pada Senin (7/4/2025) malam.

Korban ditembak di rumahnya yang juga dijadikan kios untuk berjualan.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Bagaimana Australia Melihat Rusia Menginginkan Pangkalan Militer di Biak?

0
Analis Evan Laksama dari International Institute of Strategic Studies mengatakan bahwa ia “skeptis” bahwa Indonesia akan setuju untuk menukar akses ke pangkalan militer dengan teknologi nuklir atau peralatan militer berteknologi tinggi dari Rusia.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.