BeritaRumah Sakit Dogiyai Butuh Dokter Spesialis

Rumah Sakit Dogiyai Butuh Dokter Spesialis

MOANEMANI, SUARAPAPUA.com — Lidia Adii, kepala Puskemas Moanemani, mengatakan, rumah sakit Dogiyai membutuhkan dokter spesialis bedah, kandungan dan penyakit dalam agar pasien tidak selalu dirujuk ke rumah sakit Paniai dan Nabire.

Saat ditemui suarapapua.com di ruang kerja, Rabu (17/5/2015), Lidia mengaku kalau ia bersama petugas medis lainnya sempat dapat marah dari pihak rumah sakit Paniai di Madi.

“Ya, karena pasien dari Dogiyai selalu dirujuk, padahal Dogiyai sudah punya rumah sakit sendiri,” kata Lidia.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Terpisah, Geradus Waine, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai, membenarkan bahwa selama ini pasien dengan tiga jenis penyakit itu biasa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madi, Paniai.

Untuk itu, pihaknya butuh tenaga dokter agar dapat melayani pasien yang datang ke rumah sakit Dogiyai di Moanemani.

“Rumah sakit di sini membutuhkan dokter spesialis kandungan, penyakit dalam dan bedah,” ujar Waine di ruang kerjanya tidak lama ini.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya
Geradus Waine, kepala dinas Kesehatan kabupaten Dogiyai. (Agustinus Dogomo – SP)

Ia mengatakan, tiga dokter spesialis tersebut memang prioritas untuk dipersiapkan pemerintah daerah.

“Ini prioritas, karena tiga penyakit itu yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat Dogiyai,” ungkapnya sembari menambahkan, selama ini pasien dengan tiga jenis penyakit ini selalu dirujuk ke RSUD Paniai.

Sebagai solusinya, lanjut Waine, menyiapkan tenaga dokter spesialis di masa mendatang dengan menyekolahkan anak-anak daerah ke pendidikan kedokteran. “Mereka harus mengambil spesialis yang dibutuhkan di Kabupaten Dogiyai,” katanya.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Hal penting lain yang perlu diperhatikan pemerintah daerah adalah pengadaan alat kesehatan untuk menunjang pelayanan kepada pasien, pengadaan obat-obatan, juga soal sumberdaya manusia di bidang kesehatan.

 

Pewarta: Agustinus Dogomo

 

Terkini

Populer Minggu Ini:

PBB Memperingatkan Dunia yang Sedang Melupakan Konflik Meningkat di RDK dan...

0
"Rwanda melihat FDLR sebagai ancaman besar bagi keamanannya. Tentara Kongo berkolaborasi dengan FDLR, yang membuat Kigali marah,” kata Titeca.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.